Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panasonic Healthcare Investasi US$29,69 Juta, Gandakan Kapasitas Produksi

PT Panasonic Healthcare Indonesia (PHCI) menggelontorkan dana US$29,69 juta untuk memproduksi alat pengukur gula darah dengan memanfaatkan kapasitas pabriknya di Cikarang.
Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima kunjungan President, CEO & CTO Panasonic Healthcare Co., Ltd. Japan Mr. Hidehito Kotani disaksikan Shareholder Panasonic Gobel Group Rachmat Gobel di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 19 Mei 2016. Kunjungan ini dalam rangka melaporkan mengenai perkembangan usaha PT Panasonic Healthcare Indonesia (PHCI). /
Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima kunjungan President, CEO & CTO Panasonic Healthcare Co., Ltd. Japan Mr. Hidehito Kotani disaksikan Shareholder Panasonic Gobel Group Rachmat Gobel di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 19 Mei 2016. Kunjungan ini dalam rangka melaporkan mengenai perkembangan usaha PT Panasonic Healthcare Indonesia (PHCI). /

Bisnis.com, JAKARTA – PT Panasonic Healthcare Indonesia (PHCI) menggelontorkan dana US$29,69 juta untuk menggandakan kapasitas produksi alat pengukur gula darah (glucose meter) di pabriknya di Cikarang.

Associate Director Auality Assurance Group PT Panasonic Healthcare Indonesia Chasri Idham mengatakan 95% dana investasi tersebut bersumber dari suntikan Panasonic Healthcare Cp.Ltd Japan, dan sisanya ditanggung oleh PT Gobel International.

“Nilai penjualan tahun lalu mencapai US$51,77 juta, dengan persentase dari ekspor 88,4% dan 11,6% domestik. Tahun ini targetnya US$68 juta karena ini masih baru,” katanya di kantor Kementerian Perindustrian, Kamis (19/5/2016).

Pada kesempatan itu, President, CEO & CTO Panasonic Healthcare Co., Ltd. Japan Hidehito Kotani dan shareholder Panasonic Gobel Group Rachmat Gobel mengunjungi Menteri Perindustrian Saleh Husin, untuk melaporkan perkembangan usaha PT Panasonic Healthcare Indonesia (PHCI).

Chasri Idham mengungkapkan penjualan terbanyak PHCI pada tahun lalu disumbang oleh produk glucose meter yaitu 31,8%. kontribusi ini ditargetkan akan terus meningkat hingga mencapai lebih dari 60%. Oleh karena itu, perusahaan berencana untuk menggandakan kapasitas pembuatan produk berteknologi tinggi ini pada tahun depan.

Di samping itu, perusahaan juga akan terus meningkatkan kontribusi penjualan ekspor hingga menjadi 91,8% atau senilai US$88,181 juta pada 2020.

Saat ini negara tujuan ekpsor produk PHCI antara lain Amerika dengan pangsa kontribusi 5,3%, Eropa 31,5%, Jepang 48,6%, dan negara Asia lainnya sebesar 14,6%.

Panasonic Healthcare Indonesia (PHCI) awalnya bernama PT Matsushita Kotobuki Electric, yang sejak 1998 memproduksi peralatan audio-video, seperti video cassette recoder, CDROM, dan kombi TV.

Namun, pertumbuhan pasar farmasi dan alat kesehatan dalam negeri membuat perusahaan mengubah arah bisnis dengan memproduksi glucose meter. 

PHCI memiliki kapasitas produksi glucore meter sebanyak 5,8 juta unit per tahun, dan medical LCD monitor 8.000 unit per tahun. PHCI juga membuat dental intraoral camera sebanyak 1.400 unit per tahun, dan incubator 1.000 unit per tahun.

PHCI mengklaim produknya memiliki tingkat kandungan dalam negeri mencapai 53%.

Panasonic Healthcare melalui Panasonic Healthcare Holdings, Co. Ltd, pada Januari 2016 telah mengakuisisi Bayer Diabetes Care--salah satu perusahaan Bayer yang mengembangan dan memproduksi blood glucose monitoring system.

Bayer Diabetes Care saat ini bernama Ascensia Diabetes Care.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper