Bisnis.com, KEDIRI - Pemkab Kediri kerap mendapat informasi tentang minat investasi baru dari perusahaan yang sudah beroperasi di kabupaten itu. Karena itu, Pemkab terus memelihara komunikasi dengan investor eksisting itu untuk menarik masuk investasi baru.
"Perusahaan-perusahaan eksisting ini kan yang punya jaringan. Makanya, kami terus berkomunikasi intens. Kami sering turun ke lapangan," ujar Kabid Pelayanan dan Pengendalian Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPM PPTSP) Kabupaten Kediri Devin Marsfian Subiyanto kepada Bisnis, Senin (16/5/2016).
Devin mencontohkan, baru-baru ini mendapatkan informasi tentang minat perusahaan pakan ternak asal Malaysia menanamkan modal di Bumi Panji. Perusahaan itu, ungkapnya, membutuhkan tanah 10 hektare.
"Mereka tanya soal ketersediaan lahan dan harga lahan. Kami sedang cari yang memungkinkan," katanya. Kendati demikian, dia mengaku belum tahu nama perusahaan dan nilai investasinya.
Realisasi investasi baru di Kabupaten Kediri tahun lalu Rp299,6 miliar, terutama ditopang oleh sektor pertanian, perkebunan, dan manufaktur.
Setidaknya ada enam PMDN dan PMA berskala industri sedang dan besar yang menanamkan modal di Kabupaten Kediri tahun lalu, baik berupa investasi baru maupun ekspansi.
Keenam perusahaan itu mencakup PT Latief Industries Internt dengan investasi Rp1,5 miliar (200 tenaga kerja), PT Usaha Tani Maju Rp3 miliar (124 tenaga kerja), CV Indopertama Rp1,3 miliar (155 tenaga kerja), PT Agri Makmur Pertiwi Rp40 miliar (300 tenaga kerja), Perum Perhutani Plywood Ind Rp118,1 miliar (1.250 tenaga kerja), dan PT Tarami Aeternit Food Rp25 miliar (20 tenaga kerja).