Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunker ke Selandia Baru, Kepala BKPM Kantongi Minat dan Komitmen Investasi 12 Perusahaan

Badan Koordinasi Penanaman Modal mengantongi minat dan komitmen 12 perusahaan asal Australia untuk menanamkan modal di Tanah Air
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani./JIBI-Dedi Gunawan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengantongi minat dan komitmen 12 perusahaan asal Australia untuk menanamkan modal di Tanah Air.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan minat itu didapat saat pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Selandia baru belum lama ini. Adapun, sektor investasi yang akan dimasuki cukup beragam.

“Mulai dari investasi di sektor industri galangan kapal dan jasa pengerukan, venture capital, industri minuman ringan, peternakan dan budidaya sapi, pembangkit listrik tenaga air, sektor telekomunikasi, web portal property, jasa manajemen sistem, wisata tirta serta perdagangan ritel bahan bangunan,” sebutnya dalam keterangan resmi, Selasa (10/5/2016)

Untuk industri minuman ringan, lanjutnya, perusahaan suah mempunyai komitmen investasi perluasan bisnis senilai US$53 juta di Indonesia. Perusahaan di sektor peternakan dan budidaya sapi juga sudah mengantongi izin prinsip senilai US$10 juta.

Komitmen perluasan juga dilakukan perusahaan di sektor telekomunikasi yang mendukung jasa aplikasi e-health dengan komitmen investasi US$10 juta.

Selain tiga perusahaan tersebut, ujarnya, sembilan perusahaan baru menyatakan minatnya. Beberapa diantaranya yakni, perusahaan di bidang energi terbarukan berupa pembangkit listrik tenaga air dengan rencana investasi mencapai US$100 juta.

Selain itu ada pula perusahaan di sektor jasa konstruksi yang akan berinvestasi di bidang pengerukan pelabuhan, pembangunan galangan kapal, serta reparasi kapal. Nilai investasi untuk jasa pengerukan sekitar US$16 juta sampai US$30 juta.

Duta Besar RI untuk Australia dan Republik Vanuatu Nadjib Riphat Kesoema yang juga mendampingi Franky menuturkan kegiatan usaha yang dilakukan oleh potential investor dari Australia diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap upaya pembangunan yang dilakukan di Indonesia.

“Contohnya untuk investor galangan kapal dan pelabuhan diharapkan dapat mendorong pembangunan pelabuhan besar maupun kecil di kawasan timur Indonesia sehingga kerjasama yang baik yang telah dibina dengan pelabuhan Townsville di Queensland dapat terus dikembangkan,” jelasnya.

Kegiatan pemasaran investasi Indonesia Investment Forum di Australia yang merupakan kolaborasi KBRI Canberra, KJRI Sydney, KJRI Melbourne dan KJRI Perth diklaim sukses menjaring investor.

Australia sendiri merupakan salah satu negara sumber investasi bagi Indonesia. Dari data BKPM periode 2010-2015 tercatat realisasi investasi US$2,1 miliar terdiri dari investasi di sektor pertambangan, kimia dasar dan infrastruktur.

Angka realisasi investasi asal Australia pada kuartal I/2016 tercatat senilai US$59,98 juta, yang terdiri dari 131 proyek investasi dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5.070 orang. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper