Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh kementerian/lembaga untuk memaksimalkan anggaran belanja modal di kuartal II/2016 guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pasalnya, Kepala Negara menilai hanya sedikit kementerian yang mulai merealisasikan tahapan belanja modal dan barang sejak awal tahun ini, di bulan Januari-Februari.
"Perlu saya ulangi lagi di kuartal II/2016 agar belanja modal dan belanja barang itu betul- betul segera dikeluarkan dibelanjakan, di realisasikan semua K/L," katanya saat pembukaan sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Selasa (10/5/2016).
Kepala Negara menegur kementerian/lembaga yang diketahui tidak merealisasikan tahapan belanja modal dan belanja barang sejak awal tahun.
Dalam evaluasinya, Kepala Negara mengatakan hanya 3 kementerian yang mulai merealisasikan tahapan belanja modal sejak Januari tahun ini.
Padahal, dia mengatakan telah menginstruksikan sejak Desember agar belanja pemerintah, utamanya yang berkaitan dengan belanja modal mulai dilakukan di Januari-Februari, bukan dimulai dari April-Mei seperti tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, dia menginginkan seluruh K/L mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2016 dengan lebih maksimal.
Pada kuartal I/2016, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 4,92%.
Dia mengatakan sektor konstruksi masih jadi andalan dengan kontribusi sebesar 7,9% terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Karena yang memulai belanja dari awal tahun adalah pada sektor ini, baik di Kementerian PU-Pera dan Kementerian Perhubungan yang langsung gerak lelangnya," ujar Presiden.
Selain membahas pertumbuhan ekonomi, sidang kabinet paripurna kali ini juga menekankan perihal pagu indikatif APBN 2017.
"Saya hanya ingin agar perencanaan yang kita lakukan betul matang atau mengarah ke sasaran yang tepat dan menghasilkan sebuah output dan outcome yang terasa manfaatnya oleh rakyat masyarakat," jelasnya.