Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASDP Balikpapan Antisipasi Kepadatan Mudik Lebaran

PT ASDP Indonesia Ferry Balikpapan akan mempersingkat waktu bongkar muat atau port time di pelabuhan dari 40 menit menjadi 30 menit untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat libur lebaran mendatang.
Angkutan sungai dan penyeberangan/Ilustrasi-Antara
Angkutan sungai dan penyeberangan/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN--PT ASDP Indonesia Ferry Balikpapan akan mempersingkat waktu bongkar muat atau port time di pelabuhan dari 40 menit menjadi 30 menit untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat libur lebaran mendatang.

Saat ini, ada 12 unit armada yang beroperasi 24 jam yang melayani rute penyeberangan pulang-pergi dari Karingau menuju Penajam Paser Utara (PPU). PT ASDP juga menyiapkan tiga unit armada cadangan yang akan diberdayakan apabila terjadi kepadatan arus penumpang.

"Kami akan gunakan skenario port time itu saat nanti menghadapi lonjakan penumpang saat musim libur lebaran. Adapun waktu tempuh dari rute Balikpapan-Penajam tetap 80 menit," jelas General Manager PT ASDP Ferry Indonesia Balikpapan Dadag Wijanarko, Senin (9/5/2016).

Dia mengatakan pihaknya akan tetap menerapkan skenario tersebut kendati arus penumpang saat musim libur lebaran mendatang tidak akan melonjak signifikan.

Menurutnya, tingkat okupansi saat ini hanya mencapai 40% per harinya dengan kapasitas rata-rata 30 kendaraan.

"Meskipun kami prediksikan tidak akan ada lonjakan jumlah penumpang, kami tetap persingkat waktu bongkat muat untuk antisipasi, supaya tidak ada antrean panjang yang mengganggu kenyamanan penumpang," lanjut Dadag.

Ihwal prediksi tak adanya lonjakan penumpang, Dadag mengatakan merosotnya industri unggulan di Kalimantan Timur berkontribusi besar terhadap penurunan jumlah penumpang kapal ferry.

Dia mengatakan terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 5% pada 2015 bila dibandingkan dengan jumlah penumpang pada tahun sebelumnya.

Menurutnya, ini diakibatkan secara langsung oleh menurunnya mobilisasi pekerja pertambangan batu bara dan menurunnya frekuensi pengiriman logistik.

"Tapi biarpun jumlah penumpang trennya menurun, kami tidak mengurangi frekuensi penyeberangan. Karena kami angkutan antar kota-kabupaten, jadi harus tetap melayani. Setiap hari kan masih ada warga yang menyeberang,” tutup Dadag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper