Bisnis.com, JAKARTA - Australia berharap Indonesia menurunkan tarif bea masuk raw sugar atau gula mentah dari Negara Kanguru hingga lebih rendah daripada gula asal Thailand.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan hal tersebut saat bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
"Mereka bertanya kenapa bea masuk gula rafinasi dari Australia lebih tinggi ketimbang Thailand, lalu mereka ingin angkanya lebih rendah," kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono seusai mendampingi Menteri Saleh pada pertemuan itu.
Sigit menjelaskan bea masuk gula rafinasi dari Thailand angkanya saat ini lebih rendah dari tarif yang dikenakan pada gula asal Australia karena Indonesia memiliki kerja sama ekonomi dengan negara Gajah Putih tersebut dalam skema Msyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Sedangkan Indonesia belum memiliki kemitraan ekonomi dengan Australia, sehingga bea masuknya masih di atas 5%.
Menurut Sigit, Australia dan Thailand merupakan negara pengimpor raw sugar yang cukup besar, yakni sekitar 3 juta ton.
Sigit menambahkan pemerintah akan membahas hal tersebut lebih lanjut antar kementerian, termasuk dengan Kementerian Pertanian. "Akan ada diskusi selanjutnya. Kami juga akan mengajak Kementerian Pertanian untuk membahas ini," tukas Sigit.