Bisnis.com, MAKASSAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menemukan sebanyak 576 lembar uang palsu sepanjang triwulan pertama tahun ini.
Jumlah tersebut tercatat mengalami peningkatan hingga 59,12% jika dibandingkan dengan temuan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 362 lembar.
Kepala Divisi Advisori, Assement, Ekonomi dan Keuangan BI Sulsel Miyono memaparkan jumlah temuan tersebut jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan jumlah uang beredar di Sulawesi Selatan. Meskipun demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan mengetahui bagaimana cara membedakan uang asli dan palsu.
"Jumlah ini sesuai yang ditemukan BI, seperti hasil dari setoran perbankan yang meminta verifikasi dari kami. Sedangkan yang di lapangan dan ditemukan oleh kepolisian kemungkinan jumlahnya lebih besar," paparnya di Makassar, Selasa (26/4/2016).
Untuk menekankan bahayanya uang palsu, pihaknya akan melakukan sosialiasasi kepada masyarakat terkait cara membedakan uang palsu, sekaligus prosedur pelaporan jika menemukan uang palsu.
"Banyak masyarakat yang merasa takut untuk lapor saat menemukan uang palsu, karena mereka takut dituduh sebagai tersangka, padahal pihak kepolisian bisa membedakan siapa yang tersangka dan yang menjadi korban," imbuhnya.
Untuk itu, BI juga meminta masyarakat untuk tidak takut dan aktif melaporkan penemuan uang palsu. Pada saat pelaporan, masyarakat akan diminta menunjukan data diri, fungsinya untuk pedataan dan pemetaan kira-kira di daerah mana saja uang palsu banyak ditemukan. Hal itu bisa menjadi petunjuk agar kepolisian bisa lebih mudah melakukan tindakan.