Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang PLTGU Jawa I: Keikutsertaan Pertamina Dipertanyakan

Keikutsertaan PT Pertamina (persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara di bidang minyak dan gas dalam lelang proyek pembangunan pembangkit listrik gas dan uap (PLTGU) Jawa I dipertanyakan.
Kantor Pertamina di Jakarta/Ilustrasi
Kantor Pertamina di Jakarta/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Keikutsertaan PT Pertamina (persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara di bidang minyak dan gas dalam lelang proyek pembangunan pembangkit listrik gas dan uap (PLTGU) Jawa I dipertanyakan.

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Satya W Yudha mengatakan keterlibatan Pertamina sebagai salah satu peserta lelang kendati tergabung dalam konsorsium mengundang tanda tanya.

Melalui UU No.8/1971, Pertamina dibentuk sebagai perusahaan pelat merah di sektor minyak dan gas bumi.

Keterlibatan Pertamina dalam proyek ini, katanya, kontras dengan khittah perusahaan.

Terkecuali, ujarnya, semangat mengikuti lelang proyek untuk mencukupi kebutuhan listrik semata bukan untuk dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara seperti halnya Indonesia Power Producer (IPP).

"Kalau own use masuk akal karena untuk mendukung bisnis sendiri. Kalau untuk komersial, Pertamina masuk ke bisnis yang di luar dari core-nya," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (24/4/2016).

Satya menilai bisnis listrik merupakan bisnis di sektor hilir yang jauh berbeda dengan arah bisnis utama Pertamina.

Dia mempertanyakan apakah langkah ini menunjukkan bahwa Pertamina sudah mulai memposisikan sebagai holding energi setelah belum lama disebut sebagai induk perusahaan BUMN migas.

Seperti diketahui, pada 15 April 2016 Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut agar Pertamina membawahkan PT Perusahaan Gas Negara.

Bahkan, pada acara perayaan ulang tahun Kementerian BUMN itu disebut pula proses holdingisasi tuntas sebelum Hari Raya bersamaan dengan pembentukan holding BUMN sektor lainnya.

"Apakah Pertamina sudah ingin masuk ke seluruh aspek industri energi dalam rangka menjadi holding energi?" katanya.

Adapun dalam proses menentukan pemenang lelang, tutur Satya, perlu harmonisasi antara pengerjaan proyek pembangunan pembangkit listrik dengan pengembangan jalur transmisi.

Dua hal ini, katanya, merupakan dua komponen paling penting dalam pengembangan listrik nasional.

Pengerjaannya yang terpisah antara dua badan, sambungnya, tetap harus menjamin ketepatan waktu dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan listrik.

"Jangan sampai IPP itu selesai, jalur transmisi belum selesai," katanya.

Kesempatan lelang proyek pembangkit listrik gas dan uap (PLTGU) Jawa I menjadi ajang bagi PT Pertamina (persero) merambah usaha setrum guna memperluas gurita bisnisnya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (persero) Wianda Puspanegoro mengatakan pihaknya terus mengupayakan agar lini bisnis spesifik bisa diperluas.

Adapun, bersama perusahaan seperti General Electric, Marubeni, Samsung dan Total Gas&Power, pihaknya membentuk konsorsium yang siap bersaing dengan perusahaan besar lain.

Medco Power, Tobabara, Adaro menjadi lawan Pertamina berebut setrum di Muara Tawar.

Proyek ini, katanya, menjadi momentum yang tepat bagi Pertamina masuk ke bisnis penyedia listrik melalui Indonesia Power Producer (IPP).

"Ini adalah momentum Pertamina masuk ke bisnis power bukan hanya gas namun sudah beralih menjadi salah satu penyedia listrik lewat IPP," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (24/4/2016).

Dalam konsorsium, ujar Wianda, GE akan bertindak sebagai penyedia teknologi, Samsung C&T sebagai kontraktor pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper