Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Pariwisata, Citilink & PHRI Berkolaborasi

PHRI bersama Citilink Indonesia sepakat menjalin kemitraan untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata.
Direktur Utama & CEO Citilink Albert Burhan/Antara-Puspa Perwitasari
Direktur Utama & CEO Citilink Albert Burhan/Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bersama maskapai berbiaya murah (low-cost carriers/LCC) Citilink Indonesia sepakat menjalin kemitraan untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata.

Kolaborasi dan snergi dua kekuatan itu akan dijalin melalui penyediaan paket wisata. Kerja sama PHRI dan Citilink mewakili unsur-unsur penting dalam industri pariwisata.

Ada kolaborasi  perhotelan dan penerbangan yang mampu menghasilkan multiplier effect, mulai dari mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, menstimulasi berbagai sektor produksi serta memberi konstribusi langsung bagi pembangunan.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sudah dilakukan di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (20/4/2016).

“Citilink memiliki banyak penumpang, rute dan bisa membuka destinasi. Sementara PHRI memiliki banyak hotel dan restoran. Kalau ini dikombinasikan, bisa dibuat paket,” kata Direktur Utama & CEO Citilink Albert Burhan melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com pada Kamis (21/4/2016).

Ada paket khusus yang sudah disiapkan untuk memanjakan wisatawan, mulai dari harga tiket yang terjangkau hingga paket menginap di jaringan hotel di bawah naungan PHRI. Semua diberikan dengan harga terjangkau.

“Destinasi yang akan dituju adalah daerah yang masih lemah dan perlu lebih digenjot dalam hal promosi, namun memiliki aksesibilitas dan potensi wisata,” tambah Burhan.

Terkait dengan hal itu, dia mengaku akan menyelaraskan dengan 10 destinasi wisata baru yang diusung Kementerian Pariwisata seperti Wakatobi, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Morotai.

“Itu akan disesuaikan dengan mempertimbangkan profit dan kesiapan infrastruktur destinasi Tanah Air. Karena Mandalika, Morotai dan Tanjung Lesung belum bisa didarati Airbus,” ujar Burhan.

Sementara itu, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan pihaknya merencanakan target sekitar 20.000 kamar hotel per malam terisi selama satu bulan di 20 destinasi yang akan diterbangi oleh Citilink.

“Dalam setiap tahun kami tawarkan dua paket. Pertama Februari saat low season, berikutnya Juni-Juli saat Ramadhan,” ucapnya.

Program kerja sama itu akan lebih difokuskan pada saat musim sepi kunjungan atau low season dengan sistem tendem yang dinilai lebih praktis dibandingkan sistem bundling yang dinilainya lebih merepotkan secara teknis.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kerjasama PHRI dan Citilink itu. Dia mengatakan pariwisata Indonesia sangat tergantung pada 3A, yakni akses, atraksi, dan amenitas.

"Kerja sama itu akan memperkuat akses atau connectivity menuju destinasi pariwisata Indonesia, yang rata-rata berada di pulau-pulau yang memerlukan jembatan udara," kata Arief Yahya.

LCC merupakan solusi terbaik untuk menaikkan jumlah kunjungan wisata ke destinasi itu, terutama 10 top destinasi yang saat ini sedang dikembangkan sebagai 10 ‘Bali Baru’ yang diharapkan memperkuat posisi pariwisata Indonesia. "Kami akan bantu promosikan besar-besaran," janji Menpar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper