Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Saleh Sesumbar akan Kembangkan Aerospace Park

Kementerian Perindustrian siap memberikan komitmen untuk mendukung pembangunan kawasan industri penerbangan terpadu atau Aerospace Park yang berlokasi di Bintan, Kepulauan Riau.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian siap memberikan komitmen untuk mendukung pembangunan kawasan industri penerbangan terpadu atau Aerospace Park yang berlokasi di Bintan, Kepulauan Riau.

Menteri Perindustrian Saleh Husein mengatakan pembangunan Aerospace Park sangat diperlukan guna mendukung industri kedirgantaraan dalam negeri. Sayangnya, kawasan terpadu tersebut belum terealisasi hingga saat ini.

“Mengingat pentingnya kawasan tersebut, kami bersama para pelaku usaha dalam negeri akan mengkaji untuk mengembangkan kawasan Aerospace Park tersebut,” katanya di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Saleh mengungkapkan dukungan pemerintah nantinya berupa fasilitas fiskal dan nonfiskal. Kemenperin juga akan berkoordinasi dengan kementerian teknis lainnya agar pengembangan Aerospace Park bisa segera terealisasi.

Ketua Umum Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) Richard Budihadianto menilai dukungan pemerintah terhadap Aerospace Park akan menjadi sentimen positif bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Memang yang dibutuhkan saat ini adalah dukungan pemerintah untuk menjadikan Bintan itu sebagai Aerospace Park. Saya kira ini penting untuk investor kalau Indonesia ini benar-benar ingin membangun kawasan terpadu,” ujarnya.

Seperti diketahui, peletakan batu pertama pengembangan Aerospace Park di Bintan terjadi pada 2012 yang lalu. Pada tahap pertama, pengembang akan terlebih dahulu membangun bandara di kawasan tersebut.

Rencananya, pembangunan bandara tersebut akan mulai beroperasi paling lambat pada 2015. Sayangnya, hingga saat ini, bandara yang dikhususkan untuk menggaet wisatawan justru beum kunjung beroperasi.

Richard menilai pemerintah perlu memberikan insentif terhadap pembangunan Aerospace Park tersebut antara lain seperti kemudahan ekspor impor, tax holiday, perizinan dan lain sebagainya demi menggaet banyak investor.

“Ini sudah umum dilakukan di negera lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Sayangnya, Indonesia yang merupakan negara terbesar di Asean justru belum ditetapkan,” tuturnya.

Richard optimistis pengembangan Aerospace Park bisa terealisasi apabila pemerintah berkomitmen untuk membangun. Menurutnya, keberadaan Aerospace Park dapat mempercepat perkembangan industri penerbangan dalam negeri.

Dia juga menjamin bahwa keamanan kegiatan penerbangan, terutama di kawasan Bintan tetap menjadi prioritas utama. Apalagi, infrastruktur yang akan dibangun sesuai dengan standar yang diterapkan Aerospace Park dari Singapura.

Di tempat yang sama, Managing Director PT Bintan Aviation Investments Michael B.K. Wudy menuturkan pembangunan bandara setidaknya akan menghabiskan dana hingga US$100 juta. Rencananya, bandara akan mulai beroperasi pada 2018.

“Ini dibangun di atas tanah kami sendiri, kami mempunyai 4.000 ha. Tanah itu sebagian akan dialokasikan untuk bandara, yakni sekitar 800 hektare. Lalu, sekitar 510 hektare untuk Aerospace Industri Park,” katanya.

Michael menambahkan terminal bandara nantinya akan berkapasitas hingga 3,9 juta penumpang pada 2019. Adapun, panjang landasan pacu mencapai 3.000 meter, dan bakal didarati pesawat berbadan besar, seperti A380.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper