Bisnis.com, PADANG - Sepanjang kuartal pertama tahun ini, PT Semen Padang mencatatkan pertumbuhan laba hingga 30% atau mencapai Rp178,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp137,5 miliar, menyusul mulai pulihnya perekonomian.
Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry mengatakan peningkatan laba itu merupakan dampak membaiknya penjualan semen di awal tahun ini. Apalagi, sejumlah pembangunan infrastruktur pemerintah juga kian dikebut.
“Peningkatan kinerja yang signifikan ini tidak terlepas dari membaiknya kinerja penjualan dan program efisiensi yang kami lakukan,” katanya, Senin (18/4/2016).
Menurutnya permintaan semen diyakini bakal meningkat tahun ini, mengingat pembangunan infrastruktur pemerintah tengah dikebut terutama di wilayah basis pasar Semen Padang, Sumatra dan Jawa.
Data perseroan mencatatkan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, volume penjualan mencapai 1,634 juta ton, sedikit lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya 1,630 juta ton.
Basis pasar penjualan masih di wilayah barat Indonesia, meliputi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Babel, Lampung, DKI Jakarta, Jabar, dan Banten.
Benny mengungkapkan permintaan rata-rata semen di sejumlah wilayah basis penjualan perseroan mengalami peningkatan sekitar 20%.
Menurutnya, strategi perusahaan semen tertua di Asia Tenggara itu untuk memenangi persaingan di tengah ketatnya industri semen dalam negeri adalah dengan mengoptimalkan pemenuhan permintaan dan peningkatan mutu dan kualitas layanan.
“Peningkatan ini merupakan awal yang baik untuk mencapai kinerja positif tahun ini. Kami optimistis target kinerja bisa tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, guna memperluas penjualan, Semen Padang menargetkan 5% - 6% dari total produksi semen dialokasikan untuk ekspor. Apalagi sebelumnya, anak usaha Semen Indonesia Grup itu sudah mengekspor semen ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
Tahun ini, perseroan memperluas pasar dengan mnyasar kawasan Timur Tengah dan Afrika bagian timur.
“Kami akan lebih akan lebih agresif mengembangkan ekspor, selain pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri. Bulan ini kami mengapalkan 1 shipment ke salah satu negara di Timur Tengah,” kata Benny.
Sampai Maret 2016, volumenya ekspor Semen Padang berkisar 51.177 ton atau sekitar 3% dari total produksi. Secara keseluruhan ekspor ditargetkan mencapai 5% dari total produksi 7,2 juta ton per tahun.
Sementara itu, tahun ini Semen Padang menargetkan penjualan sebanyak 7,659 juta ton, dengan market share atau penguasaan pasar di wilayah Sumatra mencapai 43,56%, dan wilayah Jawa 2,72%. Secara nasional, marketing share dipatok mencapai 10, 23%.