Bisnis.com, JAKARTA—Riset Colliers International Indonesia mengungkapkan, pasokan tambahan ruang ritel baru di Jakarta sangat terbatas pada awal tahun ini.
Sejak One Belpark Mall beroperasi di pertengahan 2015 lalu, pasokan kumulatif ruang ritel di Jakarta masih tetap 4,45 juta m2 hingga kuartal pertama 2016.
Meski begitu, di kuartal kedua 2016 akan ada dua pusat perbelanjaan baru yang dijadwalkan akan segera beroperasi, yakni Bassarua City Mall dan Shopping Mall at Pancoran, masing-masing 21.000 m2 dan 8.000 m2.
Sementara itu, dua lainnya, yakni Pantai Indah Kapuk Mall dan Neo SOHO Mall at Podomoro City akan beroperasi mulai semester kedua 2016.
Beroperasinya kedua pusat perbelanjaan ini akan meningkatkan jumlah pasokan ruang ritel baru yang cukup signifikan di Jakarta.
Pantai Indah Kapuk Mall akan menyumbang 30.000 m2 ruang ritel baru di Jakarta, sementara Neo SOHO Mall at Podomoro City akan memasok 40.000 m2.
“Masuknya pusat perbelanjaan baru ini akan membawa pertumbuhan suplai kumulatif sebesar 2,2% secara year on year di Jakarta,” ungkap Ferry Salanto dalam riset Colliers yang dikutip Jumat (15/4/2016).
Meski tidak ada pasokan baru, di kuartal pertama 2016 setidaknya sudah ada empat pusat perbelanjaan yang diumumkan rencana pembangunannya.
Hingga 2018 mendatang, Jakarta perlu mengantisipasi penambahan sekitar 390.000 m2 ruang ritel baru, atau setara dengan pertubuhan sebesar 2,9% per tahun selama periode 2016—2018.
Akan tetapi, berdasar progres konstruksi terkini, sebagian besar pusat perbelanjaan baru akan beroperasi di 2018.
Ferry mengungkapkan, penambahan ruang ritel baru tidak selalu berarti adanya bangunan ritel baru, tetapi bisa saja pemugaran konsep dari gedung yang sudah ada.
Aspek positif dari moratorium pendirian mall baru di DKI Jakarta salah satunya adalah memberikan kesempatan bagi mall tua untuk meningkatkan performanya.
Sementara itu, selama moratorium masih berlaku di wilayah CBD, ruang ritel diharapkan akan semakin berkembang di wilayah lain, meskipun terbatas.
Distribusi dari pusat berbelanjaan yang akan datang tersebut menunjukkan bahwa semua area di Jakarta cukup potensial untuk pengembangan pusat perbelanjaan.
“Distribusi pembangunan mall ini diharapkan dapat menarik lebih banyak orang untuk berbelanja di mall terdekat tanpa harus ke pusat kota,” katanya.