Bisnis.com, JAKARTA- PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum dan PT Aneka Tambang akan mendirikan perusahaan patungan bernama PT Inalum Antam Alumina (IAA) untuk menggarap proyek smelter grade alumina refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Sebagian besar pendanaan proyek ini akan berasal dari China.
Winardi Sunoto, Direktur Utama Inalum, mengatakan perseroan akan menggenggam 60% saham sedangkan sisanya akan dimiliki oleh Antam.
"IAA ini nanti akan berpartner dengan China (Aluminium Company), kami harap porsi IAA akan jadi mayoritas minimal 51%," jelasnya di sela rapat umum pemegang saham PT Pertambangan Bukit Asam (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Menurut Winardi, saat ini studi kelayakan atau feasibilty studi proyek SGAR di Mempawah tengah dievaluasi. Begitu rampung, perusahaan patungan yang didirikan IAA dan China Alumunium Company akan menggelar lelang. Proyek yang ditaksir menelan investasi US$1,7 miliar itu diharapkan bisa rampung pada 2019 dengan kapasitas mencapai 1 juta ton per tahun.
Winardi mengatakan, perseroan masih menjajaki peluang pendanaan dari beberapa lembaga keuangan dari dalam dan luar negeri. Dia mengungkapkan, sebagian besar pendanaan proyek SGA di Mempawah berasal dari perbankan China, antara lain China Development Bank dan ICBC Bank.
"Jadi walaupun mereka (China) minoritas (di perusahaan patungan), financing-nya justru mayoritas dari mereka,"ujarnya.
Kendati demkian, hingga saat ini belum ada komitmen yang rinci terkait rencana sokongan pendanaan dari lembaga keuangan China. Winardi berharap, proyek ini bisa didukung oleh lembaga keuangan China yang dinilai punya kapasitas yang memadai dalam mendanai proyek-proyek bernilai besar.
Menurut Winardi, pasokan alumina dari pabrik peleburan di Mempawah akan mendukung peningkatan produksi aluminium perseroan menjadi 500.000 ton per tahun pada 2019.
Saat ini kapasitas produksi aluminium Inalum mencapai 260.000 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 120.000 ton diolah menjadi produk aluminium alloy dan aluminium billet masing-masing 90.000 ton dan 30.000 ton.