Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serikat Pekerja Jabar: Sertifikasi Kompetensi Belum Sasar Pekerja Padat Karya

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat (Jabar) mengaku hingga saat ini program sertifikasi kompetensi belum menyasar pekerja formal seperti industri padat karya.
Industri padat karya/Ilustrasi
Industri padat karya/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat (Jabar) mengaku hingga saat ini program sertifikasi kompetensi belum menyasar pekerja formal seperti industri padat karya.

Ketua KSPSI Jabar Roy Jinto mengatakan semestinya sektor pekerja formal seperti industri padat karya sudah mulai disasar untuk mengikuti sertifikasi kompetensi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di level pasar bebas Asean yang sudah berjalan.

"Sertifikasi kompetensi belum menyeluruh, baru terhadap pariwisata dan hotel. Kami tidak tahu kenapa industri padat karya belum melakukan sertifikasi," ujarnya kepada Bisnis.com Selasa (12/4/2016).

Dia mengaku, apabila pemerintah tidak menggenjot sertifikasi kompetensi pada pekerja maka daya saing bukan tidak mungkin bakal menurun. Karena para pekerja dari Asean sudah dibekali sertifikasi dari negaranya masing-masing.

Menurutnya, hal ini menjadi ancaman serius bagi tenaga kerja di dalam negeri terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). "Ini kaitannya dengan daya saing. Karena pada dasarnya pekerja di Indonesia itu sudah ahli, tapi belum memiliki sertifikat," katanya.

Sementara itu, Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jawa Barat (Jabar) saat ini sedang melakukan konsolidasi bersama tripartit guna menggenjot sertifikasi profesi pada pekerja.

Wakil Ketua BKSP Jabar Ari Hendamin mengatakan pihaknya masih dalam rangka konsolidasi karena terhambat oleh pergantian kepengurusan. "Kami sudah berkoordinasi bersama BNSP agar sertifikasi kompetensi segera dilakukan di Jabar," ujarnya.

Ari mengaku sebelum bulan depan pihaknya menargetkan penandatanganan kesepakatan sertifikasi bersama BNSP. Sehingga hal ini menjadi awal program BKSP di saat pasar bebas Asean yang sudah dimulai.

"Dengan adanya kesepakatan maka program pelatihan bisa berjalan karena sosialisasi yang dilakukan pun sudah lumayan baik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper