Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahas CEPA, Mendag dan Menperin Sambangi Komisi Eropa

Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian bertemu pejabat European Commission untuk membahas scoping paper Perjanjian Kemitraan Konomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) RI dengan Uni Eropa.
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong/kemendag.go.id
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong/kemendag.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian bertemu pejabat European Commission untuk membahas scoping paper Perjanjian Kemitraan Konomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) RI dengan Uni Eropa.

Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong dan Menteri Perindustrian Saleh Husin memimpin delegasi yang terdiri dari unsur Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri, Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan KBRI Brussel.

Adapun, pertemuan dengan Komisi Eropa bertujuan untuk mendorong kembali pembahasan perjanjian kerja sama antara RI dan Uni Eropa yang sudah disiapkan sejak 2011.

Dokumen scoping paper merupakan dokumen awal sebelum negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa. Dokumen ini berisikan pedoman dan level ambisi yang ingin dicapai oleh kedua pihak nantinya dalam perjanjian CEPA.

Berdasarkan siaran tertulis Kementerian Luar Negeri, Rabu (6/4/2016), Pemerintah Indonesia melalui kunjungan ini ingin menegaskan keinginan untuk menyelesaikan perjanjian dengan Uni Eropa sehingga dapat meningkatkan akses pasar barang dan jasa serta pendalaman kerjasama ekonomi.

Thomas menyampaikan komitmen RI untuk memajukan proses pembahasan perjanjian kerjasama RI-UE agar dapat selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama.

"Sebagai ekonomi terbesar di kawasan ASEAN, Indonesia merupakan mitra strategis bagi Uni Eropa dan perjanjian CEPA ini dapat membuka lebih banyak peluang untuk peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi ke depan, termasuk juga budaya, pendidikan dan kuliner," kata Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper