Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Batu Bara Terbesar China Mulai Bidik Pasar Ekspor

China Shenhua Energy Co. melihat potensi peningkatan ekspor batu bara hingga delapan kali lipat pada tahun ini akibat melemahnya permintaan domestik dan semakin ketatnya aturan terkait lingkungan yang memaksa perusahaan tersebut mempertimbangkan pembeli di luar negeri.

Bisnis.com, JAKARTA – China Shenhua Energy Co. melihat potensi peningkatan ekspor batu bara hingga delapan kali lipat pada tahun ini akibat melemahnya permintaan domestik dan semakin ketatnya aturan terkait lingkungan yang memaksa perusahaan tersebut mempertimbangkan pembeli di luar negeri.

Ling Wen, Wakil Direktur Utama produsen batu bara terbesar dari Negeri Panda tersebut mengatakan pihaknya mungkin mengekspor antara 5 juta ton – 10 juta ton batu bara dengan kualitas tinggi pada tahun ini ke Jepang dan Korea Selatan.

Berdasarkan laporan keuangannya, pada tahun lalu, perusahaan tersebut telah mengapalkan batubara sebanyak 1,2 juta ton. China Shenhua Energy juga mempertimbangkan masuk ke bisnis tenaga nuklir dan ekspansi bisnis non-batu bara sebagai upaya cara baru untuk menggenjot laba.

“Karena kejenuhan pasar China, setiap ekspor batu bara baik untuk Shenhua. Hal yang sama juga berlaku untuk produsen batu bara China lainnya, karena dengan ekspor batubara setidaknya dapat menghasilkan arus kas yang mungkin tidak bisa mereka dapatkan di dalam negeri,” kata Helen Lau, Analis Argonaut Securities, seperti dikutip Bloomberg Selasa (29/3/2015).

Upaya Shenhua untuk meningkatkan ekspor juga akan dilakukan di kawasan penghasil batu bara terbesar, Shanxi, yang ingin menjaga industri pertambangan tetap berjalan dan meningkatkan surplus pengapalan luar negeri. Adapun, pemerintah China berusaha menutup sekitar 9% kapasitas produksi untuk menyusutkan sektor industri dan mengurangi polusi udara.

Shenhua Energy pada pekan lalu mengumumkan penurunan laba tahunan ketiganya sebagai akibat penurunan permintaan dan tekanan dari sisi penjualan. Laba bersih turun 55% menjadi 17,6 miliar yuan dari 39 miliar yuan pada tahun lalu. Sedangkan pendapatan turun 30% menjadi 177 miliar yuan.

“Kami akan mempertimbangkan ekspor batu bara lebih banyak karena penurunan permintaan di dalam negeri. Kami berusaha secara bertahap untuk memulihkan penjualan ke Korea Selatan dan Jepang,” kata Ling.

Harga rata-rata batu bara acuan China pada 2015 21% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Ling memperkirakan kemungkinan harga jatuh lebih dalam cukup kecil. Prediksi tersebut kontras dengan pandangan Huaneng Power International Inc, perusahaan listrik dengan kapasitas terbesar di China yang memperkirakan harga bisa turun 10% pada tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena
Sumber : Bloomberg.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper