Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri makanan dan minuman memperkirakan bahwa pertumbuhan pada semester pertama 2016 dapat mencapai 8,5% dengan adanya percepatan musim puasa dan lebaran.
“Kami memang membagi porsi 60% di semester pertama dan 40% di semester kedua. Tahun ini sendiri kita targetkan tumbuh hingga 8%, dari tahun lalu yang pertumbuhannya 7,5%,” ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman, Selasa (29/1/2016).
Dia menjelaskan, pelaku industri mamin sudah mulai melakukan persiapan untuk menyambut bulan puasa, dengan meningkatkan kapasitas produksi berkisar 20%-30%.
“Tapi untuk industri tertentu bisa sampai 100%, terutama produk untuk buka puasa. Peningkatan dimulai April, karena distribusi itu dimulai dari Mei. Jadi Mei pertengahan sudah distribusi ke daerah-daerah,” jabarnya.
Dia optimistis bahwa kinerja tahun ini akan membaik dibanding 2015, dengan ditopang oleh pertumbuhan volume produksi, bukan kenaikan harga. Selain itu, merambahnya pelaku industri ke pasar Asean juga akan memberi kontribusi lebih ke sektor tersebut.
“Kita sudah mulai aktif di Myanmar, Vietnam dan Filipina. Ekspor kita masih kecil memang, hanya 7% dari total produksi. Mudah-mudahan ini bisa terus naik dengan ekspansi ke Asean,” katanya.