Bisnis.com, JAKARTA – Perum Perhutani tengah menjajaki pendirian sebuah perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan investor asing maupun lokal untuk menggarap bisnis penjualan furnitur skala global.
Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan JV itu disiapkan sebagai perusahaan pemegang merek dari berbagai produk olahan kayu asal Indonesia. Perhutani akan menjadi pemegang saham mayoritas (51%), sisanya digenggam investor lokal atau asing yang bermain di bidang pemasaran.
“Kayunya berasal dari kami, nanti yang olah para mitra. Produknya itu di-branding atas nama Perhutani. Perusahaan ini semacam IKEA,” katanya usai Peringatan HUT Perhutani ke-55 di Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Mustoha berujar raksasa furnitur asal Swedia itu memang menjadi inspirasi Perhutani membentuk JV. Berbeda dengan Perhutani, IKEA tidak memiliki hutan sebagai pemasok bahan baku. Namun, merek IKEA sangat kuat sehingga produk furniturnya bisa bernilai sangat tinggi.
“Perhutani tidak ingin menjadi tukang di industri kayu, tetapi menjadi tauke, pebisnis. Merek yang di-branding dengan nama Perhutani bisa menjadi pembawa bendera nasional,” ujarnya.
Mustoha masih merahasiakan investor yang akan diajak bekerja sama. Namun, dia mengungkapkan Perhutani sudah menyiapkan unit usaha di Cepu, Jawa Tengah, untuk berkolaborasi dengan sang investor.
“Perusahaan ini memang masih jauh untuk sampai seperti IKEA. Namun, kami harus sudah mulai menyiapkan dari sekarang,” kata insinyur kehutanan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.