Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAMERAN KAIN TRADISIONAL: Adiwastra 2016 Bidik 50.000 Pengunjung dan Transaksi 21 Miliar Rupiah

Penyelenggaraan pameran inovasi industri tekstil Adiwastra Nusantara pada 23-27 Maret 2016 ditargetkan dapat menarik sedikitnya 50.000 pengunjung. Pameran ini juga diharapkan dapat membukukan transaksi sedikitnya Rp21 miliar selama pameran.
Ilustrasi/Antara-M Risyal Hidayat
Ilustrasi/Antara-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA– Penyelenggaraan pameran inovasi industri tekstil Adiwastra Nusantara pada 23-27 Maret 2016 ditargetkan dapat menarik sedikitnya 50.000 pengunjung. Pameran  ini juga diharapkan dapat membukukan transaksi sedikitnya Rp21 miliar selama pameran.

“Tahun lalu total transaksinya Rp19 miliar, mudah-mudahan tahun ini bisa meningkat menjadi Rp21 miliar,” kata Ketua Pameran Adiwastra Atilah Soeryadjaya diJakarta.

Pameran tahunan yang ke-9 tersebut digelar di Hall A dan B JCC dengan mengusung tema Kreasi Tanpa Batas dalam Serat dan Corak. Sedikitnya ada 400 pelaku usaha di bidang kain mulai dari penenun, pembatik hingga desainer yang akan ikut serta.

Berbagai macam jenis kain tradisonal dari seluruh penjuru Nusantara akan turut dipamerkan. Misalnya, untuk kategori batik, mulai dari sejumlah wilayah di Pulau Jawa hingga batik dari luar Jawa seperti Jambi, Padang, Bengkulu, hingga Papua.

Begitu juga untuk kain tenun, ada dari beberapa daerah seperti Kalimantan, Jepara, Palembang hingga tenun ulos dari Sumatera Utara.

Pengunjung dapat menyaksikan metamormosis pengembangan kain unggulan tersebut dari masa ke masa. Tak hanya menonton, mereka juga dapat mempelajari langsung pembuatan kain batik, tenun maupun sutra.

Selain itu, ada juga kompetisi kain sutra untuk mencari inovasi bidang desain dan teknik tenun sutra yang akan bersaing dalam kompetisi silk tingkat Asean. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pagaleran tari “Punggawa Matah Ati” serta belasan stand kuliner khas.

“Tujuan kami untuk membantu agar masyarakat khususnya anak muda mencintai seni baik itu tarian maupun wastra (kain) sebab ini adalah kekayaan budaya,” kata Edith Ratna Soeryosuyarso, salah satu pemprakarsa kegiatan tersebut.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan program ini juga berpotensi dikembangkan menjadi daya tarik pariwisata Indonesia. Dia yakin kegiatan ini akan juga akan turut menyumbang realisasi kunjungan wisatawan pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper