Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Listrik di Jatim Capai 2.000 MW, Industri Naikkan Konsumsi

Provinsi Jawa Timur siap mengakomodir peningkatan konsumsi listrik oleh pelanggan golongan industri sejalan dengan surplus listrik yang mencapai 2.000 megawatt.nn
Pembangkit listrik/Ilustrasi-Bisnis
Pembangkit listrik/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur siap mengakomodir peningkatan konsumsi listrik  oleh pelanggan golongan industri sejalan dengan surplus listrik yang mencapai 2.000 megawatt.

G. Wisnu Yulianto, Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN Distribusi Jawa Timur, mengatakan kelebihan suplai listrik memberi nilai tersendiri bagi Jawa Timur (Jatim) di mata investor terkait jaminan suplai energi.

“Kami siap memenuhi kebutuhan industri, tetapi ini tentu tidak semua untuk industri, bisa juga diserap pelanggan rumah tangga,” ucapnya di Surabaya, Jumat (18/3/2016).

Saat ini total pelanggan yang bergantung kepada suplai listrik PLN mencapai 10 juta. Mayoritas adalah pelanggan rumah tangga, yakni 3,8 juta pelanggan rumah tanggah (RT) 900 VA dan 4,2 jua lainnya pemakai setrum 450 VA.

Kendati demikian sepanjang tahun lalu pendapatan PLN paling banyak disuplai dari pelanggan golongan industri dan bisnis. Masing-masing porsinya mencapai 46,80% dan 16,2%. Sedangkan rumah tangga menyumbang 30%. “Dengan kata lain pendapatan PLN dari industri dan bisnis bisa mencapai 60% sendiri,” kata Wisnu.

Namun sejauh ini PLN belum dapat mengkalkulasi berapa konsumsi listrik yang bisa diserap industri dari surplus 2.000 MW sepanjang tahun ini. Yang pasti perseroan percaya industri manufaktur akan bertumbuh sejalan dengan proyeksi bahwa 2016 adalah tahun pemulihan.

Saat ini daya mampu PLN Jatim mencapai 8.600 MW sementara beban puncak di Jatim 5.200 MW. Selain menanggung beban di provinsi ini, sebagian setrum juga dikirim ke Bali dan barat Indonesia. Angka surplus 2.000 MW berasal dari daya mampu dikurangi beban puncak yang ada. “Pembangkit yang beroperasi untuk menyuplai listrik di Jatim mayoritas adalah PLTU, yang menggunakan batu bara,” tutur Wisnu.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan listrik dari energi terbarukan, PLN melakukan ini melalui anak usahanya yakni PT Pembangkitan Jawa-Bali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper