Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Perlu Berdayakan Ekonomi di Sektor Informal

Pertumbuhan ekonomi dapat terdorong dengan besarnya aktivitas ekonomi di sektor informal. Ekonom Universitas Paramadina Firmanzah mengatakan pemerintah juga harus mengurusi usaha sektor informal untuk memperoleh tambahan pajak yang saat ini hanya terbatas pada badan.
Pedagang kaki lima
Pedagang kaki lima

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi dapat terdorong dengan besarnya aktivitas ekonomi di sektor informal. Ekonom Universitas Paramadina Firmanzah mengatakan pemerintah juga harus mengurusi usaha sektor informal untuk memperoleh tambahan pajak yang saat ini hanya terbatas pada badan.

Menurutnya, ada 99% usaha di Indonesia yang dikelola secara kecil, mikro, dan menengah. Keseluruhannya belum tersentuh pajak. Pemerintah baik pusat dan daerah perlu mengadministrasikan sektor informal ini menjadi badan usaha.

“Pedagang kaki lima juga. Mereka dibantu karena kalau enggak ada badannya juga susah untuk akses ke perbankan juga, misal bengkel, fotokopi, warteg, dan lain-lain. Kita keluar dari gedung ini banyak pedagang nasi goreng,” ujarnya usai hadir dalam Acara Indonesia Economic Quarterly di Paramadina Public Policy Institute, di Jakarta, Selasa (15/3/2016).

Sektor informal tidak hanya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja. Seperti diketahui jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 122,38 juta orang.

Dari angka tersebut yang bekerja hanya 114,82 juta orang terdiri dari 48,5 juta orang atau 42,24% bekerja pada sektor formal dan 66,3 juta orang atau 57,76% bekerja pada sektor informal.

“Kalau mengandalkan sektor formal saja, seperti bank dan pabrik, itu kan terbatas. Penciptaan lapangan kerja di sektor informal kan cukup besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper