Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelayaran niaga nasional yang tergabung dalam Indonesia National Shipowners Association (INSA) Jaya mengeluhkan minimnya sosialisasi layanan berbasis online pendaftaran dan pengurusan dokumen kapal di kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua DPD INSA Jaya, C.Alleson mengatakan, bahkan asosianya juga belum pernah dilibatkan dalam program tersebut sehingga banyak perusahaan keagenan dan pemilik kapal masih melakukan secara manual dan mendatangi kantor Syahbandar Pelabuhan Priok.
"Akibatnya progran itu tidak bisa optimal dan belum seluruh pengguna jasa memanfaatkannya sehingga masih terjadi transaksi dokumen manual. Idealnya disosialisakan terlebih dahulu agar bisa berjalan lancar. Anehnya, kami selaku pemilik kapal juga belum pernah di ajak bicara soal ini," ujarnya kepada Bisnis, Senin (14/3/2016).
Alleson mengatakan, INSA pada prinsipnya sangat mendukung sistem online dalam setiap layanan jasa kapal maupun kepelabuhanan karena hal itu bisa menghilangkan praktik percaloan dan pungutan liar.
Persoalannya, kata dia ketika sistem online layanan diterapkan secara sepihak tanpa disosialisasikan kepada stakeholders terkait justru membuat kebingungan para petugas perusahaan pelayaran di lapangan.
"Kita juga kan perlu mengetahui backup sistem onlinenya seperti apa karena hal ini kan terkait dengan penggunaan IT.Jadi menurut saya harus ada pemahaman yang sama.Sistem INSW saja terus menerus disosialisasikan kepada stakeholders," paparnya.
Dikonfirmasi Bisnis, Kepala Kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, Sahattua P.Simatupang mengatakan instansinya tidak perlu menyosialisasikan layanan berbasis online pendaftaran kapal karena layanan tersebut sudah menjadi kebutuhan para stakeholders.
"Ini kan aplikasi berbasis IT silahkan yang mau memanfaatkan demi kemudahan penguna jasa itu sendiri. Tetapi petugas kami juga tetap masih melayani secara manual terhadap pengguna jasa yang belum bisa menggunakan sistem tersebut saat ini," ujarnya.
Sahattua mengatakan, karena peluncuran sistem berbasis online pendafataran kapal di Pelabuhan Priok belum berjalan satu bulan, instansinya belum bisa merekapitulasi berapa banyak perusahaan pelayaran yang memanfaatkan sistem itu.
"Mungkin belum semua memanfaatkanya karena baru berjalan dua minggu. Saya belum bisa kasih datanya berapa persen yang sudah manfaatkan sistem itu karena laporan terhadap program ini kita rekap perbulan,"paparnya.