Bisnis.com, DEPOK - Pemerintah Kota Depok mengisyaratkan akan menambah usulan anggaran ke Pemprov DKI Jakarta dari semula yang diajukan Rp12,5 miliar.
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama dan beberapa kepala daerah lainnya guna membahas usulan anggaran di APBD 2017 tersebut.
"Memang benar kami pekan lalu telah berkomunikasi dengan Pak Ahok membahas soal usulan anggaran ini. Tapi kemungkinan anggaran yang diusulkan akan lebih besar dari rencana semula," paparnya, Senin (29/2/2016).
Pradi mengatakan bantuan anggaran yang diusulkan akan digunakan untuk mengatasi banjir dan kemacetan baik di Depok atau ke daerah yang terdampak seperti Jakarta.
Menurutnya, usulan bantuan anggaran tersebut akan diprioritaskan untuk membenahi setu dan infrastrutkur yang selama ini bisa menekan angka banjir dari arah Bogor dan Depok menuju Jakarta.
"Tahun ini kami usulkan anggaran tersebut setelah sebelumnya tidak kami ajukan. Tetapi tentunya harus diverifikasi dulu. Nanti kalau lolos diharapkan cairnya pada tahun depan," paparnya.
Seperti diketahui, Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) yang terdiri dari sembilan daerah di Jabodetabekponjur mengusulkan anggaran bantuan ke DKI Jakarta.
Sembilan daerah itu yakni Kabupaten Bogor Rp72,6 miliar, Kota Bogor Rp24 miliar, Kota Depok Rp12,5 miliar, Kabupaten Bekasi Rp5,5 triliun dan Kota Bekasi Rp103,2 miliar.
Adapun, Kabupaten Cianjur mengusulkan Rp5 miliar, Kabupaten Tangerang Rp87,6 miliar, Kota Tangerang Rp2,58 triliun dan Kota Tangerang Selatan Rp1,9 triliun.
"Kami akan kaji secara matang berapa usulan yang ideal dan masuk akal untuk mengatasi banjir dan kemacetan ini. Yang jelas dari angka Rp12,5 miliar kemungkinan akan lebih," paparnya.
Pada kesempatan berbeda, Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui pihaknya tengah mengusulkan bantuan anggaran ke DKI Jakarta yang akan digunakan untuk mengatasi banjir.
"Rincian peruntukannya sebetulnya ada di Bappeda. Tapi usulan yang disampaikan ke DKI Jakarta kemarin sebesar Rp24 miliar masih tahap verifikasi," paparnya.
Sebelumnya, Bima menyatakan bantuan anggaran yang diajukan ke DKI Jakarta akan digunakan untuk pengadaan kolam retensi, tembok penahan tanah dan area traffic control system.
Selama ini, kemacetan di DKI Jakarta kerap disebut-sebut sebagai kiriman banjir akibat hujan dari Bogor ke Jakarta. Oleh sebab itu, peruntukkan anggaran bantuan tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan guna menekan banjir Ibu Kota.