Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cilacap Segera Masuk Sistem Listik Jawa-Bali

PT Pembangkitan Jawa-Bali menyatakan proyek pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batu bara Cilacap mulai terintegrasi dengan sistem kelistrikan Jawa-Bali sekitar Maret 2016.nn
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - PT Pembangkitan Jawa-Bali menyatakan proyek pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batu bara Cilacap mulai terintegrasi dengan sistem kelistrikan Jawa-Bali sekitar Maret 2016.

Direktur Pengembangan dan Niaga PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Muljo Adji A.G. mengatakan PLTU Cilacap berkapasitas 1x660 megawatt (MW). Pengoperasian pembangkit ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan listrik oleh PLN melalui PJB.

“Sekarang baru tes dan commissioning, mudah-mudahan bulan depan [Maret] sudah singkron dengan sistem Jawa-Bali,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/2/2016).

Comissioning merupakan rangkaian aktivitas pemeriksaan dan pengujian instalasi kelistrikan yang akan dioperasikan. Apabila hasilnya baik dapat diyakini instalasi listrik aman saat dioperasikan, termasuk bagi manusia dan lingkungan. 

PLTU Cilacap 1x660 MW merupakan infrastruktur pembangkitan setrum berupa ekspansi tahap pertama. Adapun untuk tahapan kedua akan dibangun PLTU Cilacap 1x1.000 MW ditargetkan beroperasi mulai 2018 akan difokukan untuk Jawa bagian selatan.

Muljo mengatakan tahap kedua akan menggunakan teknologi baru berupa ultra super critical boiler. Bahan bakarnya adalah batu bara berkalori rendah sebesar 4.200 GAR pakai fluidized gas desulphurization, supaya beroperasi efisien dan ramah lingkungan.

“Teknologi ini membuat pembangkit lebih efisien dan ramah lingkungan serta bisa menopang kebutuhan sistem Jawa-Bali di masa depan,” tuturnya.

Selain PLTU Cilacap, ada satu lagi yang difokuskan PJB pada tahun ini yaitu PLTU Banjar Sari. Pembangkit berkapasitas 2x110 MW ini terletak di antara Desa Sirah Pulau dan Desa Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Pembangkit-pembangkit baru yang digarap PJB diharapkan mampu menopang kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali dengan baik pada tahun-tahun mendatang. Saat ini beban listrik di wilayah ini diperkirakan mencapai 23.000 MW.

Angka tersebut dinyatakan Muljo tumbuh tidak sampai 6% dari tahun sebelumnya. Kondisi ini terpengaruh pelemahan perekonomian sehingga kebutuhan listrik pelanggan golongan industri tidak bertumbuh seperti biasanya.

Adapun pada 2016 yang digaungkan sebagai tahun pemulihan, industri berpeluang kembali bergeliat. Lazimnya beban listrik di Jawa dan Bali mengalami pertumbuhan 6% - 7% per tahun.

Dalam mengembangkan pembangkit, PJB tak selalu berdiri sendiri. Ada kemitraan dengan pihak swasta lain bentuknya berupa perusahaan patungan. Dalam proyek yang membutuhkan pengadaan suplai listrik secara khusus, PJB siap mengambil peran sebagai operator.

“Di Cilacap ada kerja sama dengan investor swasta, Banjar Sari juga, serta PLTA Asahan. Mitra kami itu perusahana lokal,” ucap Muljo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper