Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan ALFI terus mendorong adanya reformasi di bidang logistik dengan cara salah satunya pembangunan dan optimalisasi infrastruktur logistik.
Menurut ALFI optimalisasi atau membangun baru infrastruktur logistik dimulai dengan tiga cara. Pertama, pembenahan jaringan distribusi. Kedua, pembenahan jaringan transportasi atau freight yang juga meliputi fasilitas penyimpanan. Ketiga, pembenahan jaringan infromasi atau data yang meliputi kelengkapan dokumen dan aplikasi.
"Ada 3 unsur yang harus dipertimbangkan dalam membangun infrastruktur logistik yakni arus barang, arus informasi, dan arus keuangan," kata Yukki kepada Bisnis, Rabu (17/2/2016).
Yukki mengatakan, pada era MEA ini pasar logistik di Indonesia sangat menggiurkan, namun belum memadainya infrastruktur kian mengendorkan semangat pelaku usaha karena tingginya biaya logistik.
Yukki lantas menekankan pembenahan transportasi harus dirancang dekat dan atau berada dalam kawasan industri agar dapat menekan biaya logistik. Hal ini mengingat indeks kinerja logistik negara Asia Tenggara, Indonesia masih menempati urutan ke lima dibawah Vietnam.
"Target ALFI dari usulan ini adalah menurunkan biaya logistik nasional sebesar 5% dalam 3 tahun kedepan dan masuk dalam nomor 35 di dunia dalam Logistic Performace Index pada tahun 2018," sambungnya.