Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin: 50 UKM Potensial Jadi Emiten Baru di Pasar Modal

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung terbukanya akses pasar modal sebagai alternatif sumber penggalangan dana Usaha Kecil dan Menengah.
Lima puluh UKM potensial tersebut, lanjutnya, didominasi oleh perusahaan e-commerce dan teknologi. Beberapa di antaranya adalah Bukalapak.com, Bhinneka.com, Traveloka, dan Go-Jek. /gojek.com
Lima puluh UKM potensial tersebut, lanjutnya, didominasi oleh perusahaan e-commerce dan teknologi. Beberapa di antaranya adalah Bukalapak.com, Bhinneka.com, Traveloka, dan Go-Jek. /gojek.com

Bisnis.com, JAKARTA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung terbukanya akses pasar modal sebagai alternatif sumber penggalangan dana Usaha Kecil dan Menengah.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang UMKM, Koperasi, dan Industri Kreatif Sandiaga S. Uno mengatakan berdasarkan identifikasi, ada 50 UKM yang berpotensi menjadi emiten baru di pasar modal Indonesia.

"Kita berharap dari 50 itu, 10% bisa IPO dalam 1-2 tahun ini. Kita siap dan kita dukung langkah OJK dan BEI untuk mendorong UKM mengakses pasar modal," kata Sandiaga.

Lima puluh UKM potensial tersebut, lanjutnya, didominasi oleh perusahaan e-commerce dan teknologi. Beberapa di antaranya adalah Bukalapak.com, Bhinneka.com, Traveloka, dan Go-Jek.

"Kemungkinan seperti Go-Jek bisa meningkatkan basis investor BEI apabila sahamnya ditawarkan ke pengguna Go-Jek yang mencapai 600.000. Itu langsung booming," tuturnya.

Sandiaga berharap BEI dan OJK tidak membatasi nilai penggalangan dana oleh UKM di pasar modal sebesar Rp40 miliar. Pasalnya, perusahaan besar seperti Bukalapak.com dengan nilai transaksi Rp3,5 triliun, seharusnya diberikan keleluasaan untuk meraup dana segar lebih besar dari pasar modal.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio memaparkan tiga tahap yang perlu dilewati UKM yang ingin go public, yakni persiapan legal dan administrasi, visi 5 tahun ke depan, dan memastikan likuiditas saham di pasar modal.

"Yang paling penting sesuah IPO sahamnya likuid atau tidak? Tugas bursa adalah membuat proses dan infrastruktur sehingga bisa menjamin terjadinya likuiditas di pasar," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper