Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Arab Saudi: WIKA Jajaki Kerja Sama Dengan Amco

PT Wijaya Karya tengah menjajaki peluang kerjasama dengan Amco, perusahaan pengembang lokal Arab Saudi, untuk membangun proyek perkantoran dan pusat perbelanjaan di Arab Saudi.nn
Wika berencana untuk menggandeng anak usahanya.
Wika berencana untuk menggandeng anak usahanya.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya tengah menjajaki peluang kerjasama dengan Amco, perusahaan pengembang lokal Arab Saudi, untuk membangun proyek perkantoran dan pusat perbelanjaan di Arab Saudi.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Wika) Suradi Wongso mengatakan saat ini Wika sudah melengkapi seluruh persyaratan administrasi untuk pendirian kantor cabang di Arab Saudi setelah melewati proses yang berlarut-larut.

Dengan demikian, Wika kini siap untuk mengikuti tender proyek-proyek konstruksi di Arab Saudi. Wika menargetkan dapat memperoleh kontrak baru sebesar Rp600 miliar dari proyek-proyek di Arab Saudi tahun ini.

Wika tahun ini menyasar proyek-proyek hotel, mall, dan menara perkantoran terutama di Mekkah dan Jedah. Saat ini, Wika sudah mulai merintis kerjasama dengan Amco melalui nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).

“Wika sebagai kontraktor saja dulu, belum sebagai investor pengembang. Kami sudah kirimkan tenaga kerja, tapi masih terbatas pada engineer dulu. Nanti setelah proyeknya sudah ada, baru mulai kami kirim tenaga lainnya,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (2/2/2016).

Sebelumnya, Wika berencana untuk menggandeng anak usahanya, yakni PT Wika Beton untuk mendukung bisnis kontruksi Wika di Arab melalui pendirian pabrik beton pracetak. Suradi mengatakan, saat ini realisasi rencana tersebut belum dapat dipastikan karena Wika belum memperoleh kontrak proyek di Arab.

Nantinya, setelah memperoleh kontrak proyek baru di Arab, pihaknya akan berdiskusi dengan pemilik proyek terkait kebutuhan beton. “Belum tahu apakah mau pakai konvensional ataukan pakai produk beton. Dulu sudah ada tawaran gedung, tapi karena izinnya berlarut-larut jadi batal. Sekarang kami lagi arahkan lagi, apakah pakai Wika Beton atau tidak,” katanya.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Puji Haryadi mengatakan, kebijakan pendirian pabrik di Arab sepenuhnya mengikuti keputusan induk usaha. Saat ini, Wika Beton masih terkonsentrasi untuk menangani permintaan dalam negeri. Wika Beton menargetkan kontrak baru Rp4,3 triliun tahun ini, dengan carry over Rp1,7 triliun.

“Kita belum bahas rencana untuk ke Arab. Tapi kebijakan pendirian pabrik dan kerjasama usaha di luar negeri itu kita selalu ikut Wika,” katanya belum lama ini.

Selain itu, Wika Beton memiliki potensi perolehan kontrak baru Rp6 triliun hingga Rp9 triliun dalam tiga tahun ke depan dari proyek kereta cepat Jakarta—Bandung. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Wika Beton membutuhkan tenaga terampil yang ada saat ini.

Menurutnya, Wika Beton akan cukup kesulitan bila harus mengirimkan tenaga trampil ke Arab Saudi di saat kebutuhan dalam negeri sedang begitu tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper