Bisnis.com, SEMARANG - Jumlah pencari kerja melalui situs online di Jawa Tengah mencatatkan pertumbuhan sekitar 15% per tahun.
Country Manager Jobstreet.com Indonesia Faridah Lim mengatakan hal tersebut mengindikasikan keberadaan sarana media online sebagai sumber informasi dunia ketenagakerjaan sudah menjadi bagian dari kebutuhan.
"Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Jawa Tengah pada 2015 tercatat sebanyak 299.220 orang. Bila dibandingkan tahun lalu naik 17,4%. Secara rata-rata, sejak 2012 terjadi peningkatan 15% setiap tahunnya," ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/2/2016).
Selain itu, jumlah perusahaan asal Jateng yang menayangkan iklan melalui situs Jobstreet.com tercatat sebanyak 2.390 perusahaan. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah tersebut tidak mengalami perubahan signifikan, yakni 2.328 perusahaan pada 2014.
Meskipun demikian, Jobstreet.com mencatat jumlah perusahaan di Jateng telah tumbuh cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai informasi, pada 2012 lalu jumlah perusahaan terdaftar sekitar 1.535 perusahaan.
"Kesadaran warga Jateng akan efektivitas situs pencarian kerja terus mengalami peningkatan. Kami berusaha meningkatkan jumlah perusahaan sebagai strategi jangka panjang," tuturnya.
Farida mengatakan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai menjadi aset penting untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Terlebih lagi, sambungnya, keberadaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan meningkatkan persaingan yang ada.
"Dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia secara online, para pencari kerja mampu mendapatkan kesempatan bekerja yang relevan dan berkualitas baik di skala nasional maupun internasional," ungkapnya.
Secara lebih detail, sebagian besar atau 23% dari total perusahaan yang terdaftar merupakan industri pabrik, 15% industri perbankan, 14% berada di sektor pendidikan, 9% dari sektor otomotif, dan sisanya terkait usaha perdagangan grosir, ritel, jasa boga, penerbitan, transportasi dan logistik, serta pariwisata.
Tingkat pekerjaan yang paling banyak ditawarkan adalah junior eksekutif dengan persentase sebesar 43%, pekerjaan bagi lulusan baru sebanyak 31%, dan level staf sebesar 22%. Posisi lain meliputi senior eksekutif dan manager.
Sedangkan dari sisi pencari kerja, sebagian besar merupakan lulusan sarjana, dengan persentase mencapai 58%. Sebanyak 24% merupakan lulusan diploma, dan 17% adalah lulusan sekolah menengah atas. Terdapat sekitar 1% pencari kerja yang telah menyelesaikan pendidikan strata 2.