Bisnis.com, SURABAYA - Proyek pembangkit listrik dan uap PT Pupuk Indonesia Energi (PEI), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), ditargetkan beroperasi komersial November 2017.
Pembangkit itu akan menyuplai kebutuhan listrik dan uap pabrik amonia dan urea II PT Petrokimia Gresik.
Direktur Utama PT PEI Tentaminarto T.F. mengatakan proyek Gresik gas cogeneration plant (GGCP) itu didirikan seiring dengan kebutuhan listrik dan uap pabrik amoniak dan urea II yang sedang dibangun oleh PT Petrokimia Gresik.
Proyek itu memiliki durasi 22 bulan yang effective date-nya dipancangkan 26 November 2015, sehingga diperkirakan selesai September 2017. "Targetnya operasi komersial November 2017," katanya di sela-sela kegiatan pemancangan tiang pertama GGCP, Sabtu (30/1/2015).
Proyek senilai US$47 juta itu akan menghasilkan tenaga listrik 22 megawatt dan uap 160 ton per jam. Proyek perdana PT PIE itu dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP).Tentaminarto menambahkan PIE didirikan pada 2014 untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan listrik dan uap di seluruh pabrik pupuk di bawah holding PT Pupuk Indonesia (Persero).
Holding itu mencakup PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Rekayasa Industri.PIE akan membangun pembangkit listrik dan uap di semua pabrik pupuk anggota holding, yakni di Gresik, Aceh, Palembang, Cikampek, dan Bontang. Pembangunan ini menandai pengelompokan bisnis utilitas di lingkungan PT Pupuk Indonesia dalam rangka memperoleh nilai tambah, efisiensi, dan efektivitas Pupuk Indonesia secara keseluruhan, tuturnya.