Bisnis.com, SURABAYA -- Harga gas yang sangat mahal dan kesulitan memperoleh alokasi menjadi alasan PT Pupuk Indonesia (Persero) membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), salah satu anggota holding BUMN itu.
Direktur Operasi PT Pupuk Indonesia Energi (PIE) Kuntari L. Wahyuningdyah mengatakan pembangkit listrik dan uap itu merupakan konversi dari fasilitas berbahan bakar gas saat ini.
Perubahan itu diputuskan untuk menyelamatkan PIM.
PIE merupakan anak usaha Pupuk Indonesia yang dibentuk pada 2014 untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan listrik dan uap di seluruh pabrik pupuk yang bernaung di bawah grup itu.
"Pembangkit tersebut akan memproduksi listrik dan steam (uap) sehingga kebutuhan gas akan difokuskan untuk produksi pupuk saja," jelas Kuntari dalam surat elektronik kepada Bisnis, Minggu (31/1/2016).
Kapasitas terpasang pembangkit listrik batubara itu direncanakan 26 megawatt listrik dan 2x170 ton per jam uap.
Sementara itu, nilai investasinya mencapai US$200 juta.
Pembangkit di PIM merupakan proyek kedua PIE setelah pembangkit listrik dan uap berbahan bakar gas (gas cogeneration plant) di Petrokimia Gresik yang sedang dibangun.