Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Badan Usaha Ini Lulus Prakualifikasi Tol Batang-Semarang

Pemerintah telah menetapkan lima Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dinyatakan lulus masa prakualifikasi atas lelang ulang ruas tol BatangSemarang sepanjang 75 km.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

 

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan lima Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dinyatakan lulus masa prakualifikasi atas lelang ulang ruas tol BatangSemarang sepanjang 75 km. Selanjutnya proses lelang akan berlangsung hingga pertengahan Maret guna mengejar target operasi tol Trans Jawa pada 2018.

Kelima badan usaha tersebut terdiri dari dua perusahaan dan tiga konsorsium. Mereka adalah PT Bangun Tjipta Sarana, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Konsorsium Plus Expressway International Bhd- PT Nusa Raya Cipta Tbk-PT Saratoga Investama Sedaya, Konsorsium China Harbour Indonesia-PT Lancar Jaya Mandiri Abadi, dan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk- PT Waskita Toll Road.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono memberikan waktu satu bulan bagi para investor untuk memasukkan dokumen penawaran. Sementara itu, pihaknya terus melakukan proses pembebasan lahan supaya investor pemenang lelang nantinya bisa langsung bekerja setelah penandatanganan kontrak.

"Sudah ke luar hasil prakualifikasinya, ada lima perusahaan. Mereka kita minta untuk masukkan penawaran dalam sebulan. Kita land clearing melalui swakelola sudah sekitar 10 km, sehingga begitu nanti sudah ada pemenangnya, bisa langsung kerja," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (28/01).

Lebih lanjut dia menjelaskan proses pembebasan masih akan dilanjutkan sepanjang 3 km. Adapun salah satu lahan yang akan dibebaskan adalah tanah milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Batang seluas 95 hektare atau setara dengan 30 hingga 35 km.

Dia menambahkan, keputusan melelang ulang ruas tol ini diambil setelah pihaknya menilai PT Marga Setia Puritama selaku investor sebelumnya telah lalai dalam memberikan tanda jaminan komitmen kepada pemerintah untuk melanjutkan proyek yang sudah mengkrak bertahun-tahun.

Pemutusan hak konsesi pun telah dilakukan sejak November tahun lalu, setelah pemerintah mendengarkan opini hukum dari Kejaksaan Agung yang menyebutkan pelelangan ulang dapat dilakukan dan tidak mencederai kontrak yang ada sebelumnya.

"Kami sebenarnya tidak ingin memutus investor, inginnya hanya [pembangunan tol] tidak mangkrak. Sudah coba kita temukan dengan mitra strategis, tetapi tidak ketemu solusinya sehingga terpaksa kita retender," ujarnya.

Corporate Secretary Jasa Marga Muhammad Sofyan menyambut baik keputusan tersebut. Dia menjelaskan dalam konsorsium bersama PT Waskita Toll Road (WTR) , emiten berkode saham JSMR itu memiliki porsi mayoritas sebesar 60% dan 40% dimiliki oleh WTR. Pihaknya pun telah menyiapkan strategi pendanaan untuk tol dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp7,23 triliun tersebut.

"Kami menyambut baik keputusan tersebut, Untuk pendanaan, 30% akan menggunakan ekuitas dan 70% hutang/pinjaman perbankan," ujarnya.

Sementara itu, PT Surya Semesta Internusa Tbk melalui anak usahanya, PT Nusa Raya Cipta Tbk juga melanjutkan kerja samanya dengan Plus Expressway International Bhd, anak usaha UEM Group Berhard asal Malaysia, dan PT Saratoga Investama Sedaya dalam satu konsorsium.

Kerja sama SSIA dengan UEM Berhard ini merupakan ketiga kalinya, setelah kedua perusahaan pertama kali berkongsi dalam konsorsium PT Lintas Marga Sedaya yang menjadi pemilik konsesi tol CikampekPalimanan (Cipali). Setelah itu, SSIA juga masih menggandeng UEM Group Berhard dalam proses pelelangan tol PandaanMalang, bersama dengan PT Karsa Sedaya Sejahtera, yang masih berlangsung hingga kini.

Head of Investor Relations Surya Semesta Erlin Budiman menyatakan perusahaan tengah berupaya untuk melebarkan sayap di lini bisnis jalan tol, setelah berhasil membangun Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) . Dalam konsorsium PT Lintas Marga Sedaya yang menjadi operator Cipali, emiten berkode saham SSIA itu memiliki kepemilikan 27%.

"Toll Road memang menjadi salah satu fokus kita. Di Trans Jawa ini yang kita incar Pandaan-Malang dan Batang-Semarang. Untuk Pandaan-Malang kita sudah shortlist," ujarnya.

Adapun tol BatangSemarang merupakan bagian dari tujuh ruas tol Trans Jawa sepanjang total 498,32 km, dengan total biaya investasi untuk ketujuh ruas diperkirakan mencapai Rp40,37 triliun. Presiden Joko Widodo melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2016 menetapkan ruas tol BatangSemarang menjadi salah satu dari 47 proyek tol yang menjadi Proyek Strategis Nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper