Bisnis.com, SURABAYA - Menapaki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun pertama membuat kalangan pengusaha di Jawa Timur merasa khawatir mengingat masih lemahnya daya saing produksi barang lokal.
Anggota Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim, Budi Budianto mengatakan sebelum memasuki era MEA memang pemerintah gencar memproteksi produk lokal dengan menerapkan berbagai sertifikasi seperti SNI.
Namun, menurutnya yang dibutuhkan industri lokal bukan hanya proteksi dalam bentuk sertifikasi tetapi juga bagaimana dorongan pemerintah untuk meningkatkan daya saing apalagi Indonesia terus digempur produk asing.
"Barang murah tanpa proteksi pun sebenarnya jadi peluang industri kita di MEA. Namun bagaimana caranya agar produk kita bisa bersaing dan berkompetisi secara global," katanya, Rabu (27/1/2017).
Dia menambahkan, efisiensi biaya produksi menjadi kunci supaya produk lokal bisa bersaing.
Sebenarnya, lanjut Budi, produk lokal pun kualitasnya tidak kalah dengan produk asing yang masih digemari oleh masyarakat Indonesia ketimbang produk sendiri.