Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pengelola pusat belanja menilai sudah saatnya moratorium pendirian mall baru di Jakarta dicabut karena mengingat tingginya permintaan ruang ritel baru di Jakarta saat ini.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, dasar larangan pendirian mall baru sejatinya tidak jelas. Tidak ada larangan tertulis yang memuat ketentuan pembatasan pendirian mall baru di Jakarta.
Moratoium pendirian mall baru di Jakarta dulunya memang pernah disuarakan oleh Fauzi Bowo ketika menjabat Gubernur Jakarta. Moratorium tersebut kemudian tetap dipertahankan di masa pemerintahan saat ini.
Akan tetapi, menurutnya moratorium tersebut sudah tidak lagi dapat dipertahankan, apalagi di tengah era pasar tunggal Asean dan semakin banyaknya brand asing yang berminat masuk ke pasar Indonesia.
“Moratoriumnya tidak ada, tapi sampai sekarang tidak ada izin baru yang dikeluarkan. Jangan sampai kita terlambat sehingga ritel-ritel itu nanti pindah ke negara lain,” katanya melalui sambungan telepon, dikutip Minggu (24/1/2016).
Stefanus mengatakan, pangsa pasar di Jakarta selama ini memiliki potensi yang amat besar. Akan tetapi, beban pajak dan berbagai batasan yang berlebihan menyebabkan masih terbatasnya brand asing yang masuk ke dalam negeri, sementara brand lokal jumlahnya juga masih terbatas.
Alhasil, banyak konsumen dari Indonesia yang akhirnya memilih belanja ke luar negeri selama ini karena keterbatasan produk yang dipasarkan di dalam negeri. Mall-mall yang ada pun umumnya berisi brand-brand yang sama.
Meski demikian, tuturnya, era MEA akan mendorong pelaku usaha dalam negeri untuk makin kreatif menghasilkan produk baru dan semakin gencar berpromosi demi bersaing dengan brand asing, apalagi bila didukung pemerintah. Brand asing pun tampaknya sudah mulai mencari peluang untuk masuk ke Indonesia.
Momentum ini menurutnya harus dimanfaatkan secara optimal untuk pembenahan pasar ruang ritel dalam negeri. Differensiasi produk antar satu mall dengan yang lain menjadi satu upaya untuk meningkatkan daya tarik masing-masing mall.
“Rencana kerja DPP APPBI yang baru sekarang kan adalah bagaimana supaya persaingan itu tidak head to head lagi, tetapi malah bisa bekerjasama sehingga bisa tiap pusat belanja bisa jadi destinasi wisata belanja sendiri-sendiri dengan keunikan produk yang dijual,” katanya.