6. Kekuatan Teknologi
Survei ini menggarisbawahi kekuatan teknologi dalam dunia bisnis sebagai agen perubahan dan meningkatkan pemahaman pelanggan dan pemangku kepentingan.
Sembilan dari sepuluh (90%) CEO mengatakan mereka mengubah cara menggunakan teknologi untuk memenuhi ekspektasi pelanggan dan pemangku kepentingan yang lebih luas. Tingkat perubahan yang paling signifikan dilaporkan terjadi pada sektor dimana pelanggan memang sejak dulu memiliki pengharapan tinggi mencakup perbankan dan pasar modal (90%), asuransi (95%), perhotelan dan rekreasi (94%) dan perawatan kesehatan (93%). Secara keseluruhan, lebih dari tiga perempat (77%) meyakini kemajuan teknologi akan mengubah ekspektasi perusahaan selama lima tahun ke depan.
Data dan alat analitik, serta sistem CRM dipandang sebagai sistem yang memberikan hasil yang baik dalam usaha untuk melibatkan pemangku kepentingan. Diikuti oleh R&D dan inovasi yang disebut oleh 53% CEO global. Para CEO di Taiwan (76%), Brasil (72%), Perancis (71%) dan Jerman (67%) memprioritaskan R&D dan inovasi lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia.
Namun secara internal perusahaan, teknologi dan data analitik masih memiliki potensi yang belum digali. Dalam pengelolaan SDM, hanya 4% yang menggunakan analitik angkatan kerja prediktif, dan 16% menggunakannya untuk memfokuskan pada produktivitas.
Kekhawatiran terhadap kecepatan perubahan teknologi sebagai ancaman terhadap prospek pertumbuhan paling dirasakan oleh sektor perbankan dan pasar modal (81%), 20% lebih tinggi dari rata-rata global (61%), diikuti oleh sektor hiburan dan media (79%), dan teknologi (66%) – yang dicerminkan oleh kekhawatiran CEO terhadap keahlian yang dimiliki pada sektor ini.