Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Dukung Reaktivasi KA Petikemas Sukabumi-Jakarta

Pengusaha asal Sukabumi, Jawa Barat, dukung usaha optimalisasi angkutan kereta api peti kemas oleh PT Multi Terminal Indonesia di trayek Pasoso, Tanjung Priok-Gedebage, Bandung.

Bisnis.com, JAKARTA--Pengusaha asal Sukabumi, Jawa Barat, dukung usaha optimalisasi angkutan kereta api peti kemas oleh PT Multi Terminal Indonesia di trayek Pasoso, Tanjung Priok-Sukabumi, Jawa Barat.

Tony Hajar, Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia (MTI), menyatakan keseriusan perusahaan untuk dapat melaksanakan harapan para pengusaha di Sukabumi untuk segera mengoptimalkan jalur rel kereta api sebagai sarana transportasi utama angkutan barang dari wilayah Sukabumi dan sekitarnya.

"Kami akan meminta dukungan dari Pemerintah Daerah Jawa Barat agar ini bisa terlaksana dan kami akan pertimbangkan rencana membuka kantor perwakilan MTI disini," tambahnya dalam siaran pers, Kamis (14/1).

Menurutnya, daerah Sukabumi bisa dibilang merupakan pusat industri, karena di sana banyak sekali pabrik. Untuk itu, dia menuturkan MTI ingin menghadirkan sarana yang dapat mendukung ekspor impor sehingga tidak ada lagi komplain karena keterlambatan pengiriman barang akibat kemacetan.

Selama ini, Sukabumi dan sekitarnya merupakan daerah dengan jumlah industri yang sangat banyak. Hampir disepanjang jalur utama Jalan Raya Sukabumi menuju Cianjur dapat dijumpai banyak pabrik yang memproduksi komoditas ekspor seperti produk garmen, elektronika,  dan makanan untuk dipasarkan di luar negeri baik untuk menenuhi pasar Eropa, Amerika maupun Asia.

Untuk pengiriman barang dari dan ke Sukabumi dan sekitarnya, saat ini para eksportir/ importir masih mengandalkan jalur jalan raya dan menggunakan truck barang seperti mobil boks atau truck trailer pengangkut petikemas untuk transportasinya ke Pelabuhan Tanjung Priok. 


Sampai saat ini ada beberapa permasalahan dan hambatan yang dirasakan oleh para pelaku usaha, salah satunya adalah mengenai metoda pengiriman barang yang cukup mempengaruhi kegiatan usaha.


Alhasil, para pengusaha perlu meminta solusi agar kegiatan produksi dan distribusi dapat berjalan dengan lancar.

Atas dasar itu, dia mengungkapkan MTI berinisiatif untuk mengumpulkan para pelaku usaha se-Sukabumi dan sekitarnya untuk berdiskusi dan Direksi MTI sekaligus memperkenalkan bisnis anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia II yang saat ini fokus di jasa logistik. 

Dari pertemuan tersebut, 25 perusahaan yang hadir antusias dan berharap gagasan manajemen PT MTI berkaitan dengan rencana membuat kajian untuk menghidupkan jalur kereta api di Sukabumi segera dijalankan.

Alasannya, jalur KA ini dapat menjadi sarana alternatif untuk mengangkut petikemas serta pembukaan depo atau gudang untuk konsolidasi barang guna mendukung kegiatan usaha para eksportir dan importir. 

Dalam pertemuan ini, Selasa (12/1/2016), perwakilan dari KADIN wilayah mengemukakan bahwa sarana jalan raya yang digunakan sebagai jalur utama transportasi di Sukabumi ini terkenal dengan kemacetannya.

"Kondisi ini tidak bisa dihindari dan pasti berdampak pada biaya transportasi. Di sisi lain, ini berkah buat sebagai pengusaha maupun sebagai masyarakat," ungkap salah satu perwakilan tersebut.

Menurut Kadin Sukabumi, angkutan barang dengan petikemas yang melintasi jalur ini sekitar 200 sd 500 per harinya sehingga ini menunjukan bahwa kegiatan produksi di Sukabumi aktif dan ini perlu didukung dengan kemudahan untuk pengiriman atau distribusinya agar tidak terlambat saat di ekspor ke negara tujuan.

"[Sehingga] Kami sangat senang apabila angkutan barang menggunakan kereta api ini dapat secepatnya direalisasikan oleh MTI tentunya melalui kerjasama dengan PT KAI," ujar pengusaha tersebut.

Selain jasa transportasi pengangkutan petikemas, MTI juga menawarkan MEx-Cargo yaitu jasa pengiriman barang menggunakan angkutan mobil box secara door to door service untuk melayani UKM di wilayah Sukabumi dan sekitarnya. Kedepan, lingkup wilayah ini akan meliputi Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper