Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri farmasi menyatakan bahwa upaya pemerintah untuk mengembangkan industri bahan baku obat mesti mempertimbangkan aspek komersialisasi, terlebih dengan pasar farmasi Indonesia yang masih kecil.
Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG)Parulian Simanjuntak menjelaskan bahwa dengan kondisi pasar Indonesia seperti saat ini, efisiensi dari industri bahan baku akan sulit dicapai.
Menurutnya, kendati kepemilikan saham dibuka 100% bagi investor asing, tidak tercapainya kadar efisiensi tertentu akan membuat harga produksi tetap mahal. Untuk itu pemerintah harus berkomitmen penuh dengan memberikan insentif agar sektor swasta tertarik masuk di sektor tersebut.
“Selama ini kita sudah impor bahan baku obat dari India dan China. Artinya, industri dalam negeri harganya harus bisa bersaing. Jika ini sudah menjadi tujuan bersama, pemerintah harus membantu supaya ini bisa bersaing,” ujarnya pada Bisnis, Senin (11/1).
Dia mengatakan bahwa selain kecilnya pasar lokal, tantangan lain dalam pemasaran industri bahan baku obat ialah sulitnya bersaing di pasar ekspor akibat kuatnya daya saing produk India dan China.
“Jadi faktor komersialnya memang harus dipertimbangkan, apa lagi untuk ekspor,” katanya.