Bisnis.com, JAKARTA - Demi meningkatkan daya saing ekonomi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, pemerintah terus berfokus meningkatkan efisiensi dari aspek modal, logistik, energi, dan birokrasi.
Demikian disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam peluncuran layanan izin investasi tiga jam di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Senin(11/1/2016).
"Kita menyadari bahwa dalam kondisi sekarang, maka persaingan akan lebih ketat dan selalu dimenangkan oleh yang paling efisien," katanya.
Awal 2016, menurut dia, Indonesia memasuki suasana yang berbeda, yakni menghadapi banyak tantangan sekaligus kesempatan melalui dimulainya pelaksanaan MEA. Hal itu mendorong ekonomi Asean berada di skala yang lebih besar.
Di satu sisi timbul kerja sama yang kuat, namun di sisi lain persainganpun semakin ketat. Untuk itu, kerjasama yang diiringi persaingan herus dihadapi dengan penguatan efisiensj dari empat aspek, yakni modal, logistik, energi, dan birokrasi.
Dari sisi modal, pemerintah terus berupaya mendorong penurunan tingkat suku bunga perbankan bagi usaha rakyat dan masyarakat. Biaya logistik juga akan terus diupayakan berada di level rendah melalui penyediaan infrastruktur yang memadai.
Percepatan pembangunan pembangkit dan transmisi listrik terus berlangsung. Sementara itu, dari sisi perbaikan birokrasi, pelayanan perizinan investasi yang lebih cepat mulai luncur dan terlaksana hari ini.