Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peti kemas/Ilustrasi-Bisnis
Peti kemas/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR - Arus peti kemas di Pelabuhan Benoa, Denpasar pada 2015 tercatat mencapai 20.446 teus, atau mengalami penurunan sebesar 12,08% dibandingkan dengan 2014 yang sebanyak 23.256 teus.

Menurut GM Pelindo III Cabang Benoa Ali Sodikin, penyebab penurunan tersebut ada dua faktor, yakni ekonomi global dan banyak eksportir di daerah ini masih mengutamakan pengiriman peti kemas melalui jalur darat.

"Isu ekonomi global khususnya bisnis ekspor impor dari dan ke Bali kena dampaknya, sama masih banyak barang-barang dan peti kemas dari dan ke Bali melalui jalur darat," ujarnya saat dihubungi, Jumat (8/1/2016).

‎Namun, pengelola pelabuhan terbesar di Bali ini optimistis pada 2016 pengapalan peti kemas akan meningkat. Hal itu seiring rencana salah satu BUMN ini membuka jalur pengiriman peti kemas dari Benoa langsung menuju Singapura tanpa transit terlebih dulu di Surabaya.

Diyakini oleh Ali, kebijakan tersebut dapat memicu peningkatan pengiriman peti kemas dari Benoa. Pasalnya, selama ini eksportir di Pulau Dewata lebih memilih jalur darat menuju Tanjung Perak Surabaya, dikarenakan ongkos logistik ke Singapura lebih murah dibandingkan dengan mengirimkan dari Benoa.

‎Optimisme lainnya ditopang rencana tahun ini akan menambah fasilitas berupa 1 unit reach staker, 4 unit head truck, dan 4 unit chasis, untuk ditempatkan di terminal peti kemas. Untuk mendukung sistem lebih cepat, pelabuhan peti kemsa juga dilengkapi dengan pembaharuan aplikasi spiner berbasis IT.

Sebagai gambaran, mulai Februari 2016, Benoa berencana membuka layanan pengapalan peti kemas Denpasar-Singapura. Guna memberikan layanan tersebut, Pelindo III Cabang Benoa bekerja dengan Meratus untuk operasional kapal. Nantinya, fasilitas pengapalan peti kemas akan dilayani oleh 2 unit kapal setiap minggunya dari saat ini hanya 1 kapal.

Manajer Operasional Pelindo III Cabang Benoa Purwanto Wahyu Widodo mengatakan pembukaan fasilitas ini berdasarkan banyaknya permintaan dari eksportir di Bali. Dia mengatakan selama ini eksportir mengeluarkan ongkos logistik lebih mahal jika mengirimkan peti kemas dari Benoa ke Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper