Bisnis.com, MALANG—Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang masih meraih untung pada 2015 meski omzet penyembelian turun drastis karena tingginya harga sapi.
Direktur RPH Kota Malang Djoko Sudadi mengatakan keuntungan yang diperoleh perusahaan daerah tersebut mencapai Rp150 juta (belum diaudit), sesuai dengan target yang ditetapkan pemilik saham, Pemkot Malang.
“Kami masih bisa meraih untung berkat efisiensi besar-besaran,” ujarnya di Malang, Kamis (31/12/2015). Efisiensi dimaksud, seperti tidak diambilnya uang representasi direksi, penghematan biaya operasional dan lainnya.
Dari sisi usaha, kata dia, bisnis RPH sebenarnya sedang melesu. Hal itu ditandainya dengan merosotnya sapi dan kambing yang disembelih di fasilitas tersebut secara drastis. Hal itu bila dibandingkan 2013.
Sepanjang 2015, rerata pemotongan sapi hanya mencapai 35 ekor per hari, padahal sebelumnya mencapai 50 ekor. Sedangkan kambing tinggal 50 ekor, sebelumnya 80 ekor per hari. “Untuk babi tetap stabil, yakni 20 ekor per hari,” ujanrya.
Kondisi tersebut hampir merata secara nasional. Tidak hanya menimpa RPH milik daerah, melainkan juga milik swasta.
Hal itu terjadi dipicu tingginya harga sapi. Di sisi lain, pemerintah menerapkan kebijakan membatasi impor sapi pedaging dengan tujuan melindungi harga sapi lokal.
Meski begitu, dari sisi kinerja RPH Kota Malang mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Seperti pada tahun ini, perusahaan tersebut menerima penghargaan Abdi Bakti Tani sebagai Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi Utama Bidang Pertanian dari Kementerian Pertanian.
Keberhasilan RPH Kota Malang memperoleh penghargaan tersebut, kata dia, karena dinilai pemerintah pusat telah optiomal dalam memberikan pelayanan penyembelihan hewan sehingga daging yang tersedia merupakan daging sehat.
Hal itu terjadi karena RPH Kota Malang memberlakukan standard operation procedure (SOP) secara ketat. Diantaranya pemberian informasi kepada stake holder secara memadai.
Sumber daya manusia di RPH juga telah memenuhi kompentensi di bidangnya. Ada 10 tenaga keurmaster atau 10 juru uji daging dari dan 10 dokter hewan dari Dinas Pertanian setempat.
Peralatan di RPH juga banyakjndimodernisasi seperti air blast, cold storage, hois, gerobak daging, dan truk daging pendingin. “Kami juga telah memperoleh seritifikat halal dari Majlis Ulama Indonesia serta sertifikat Norma Kontrol Veteriner,” ujarnya.