Bisnis.com, JAKARTA -- Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyatakan terdapat tiga langkah pendukung yang sebaiknya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan perikanan pada tahun depan.
Wakil Sekretaris Jenderal KNTI Niko Amrullah menuturkan terdapat tiga faktor pendukung untuk perbaikan pengelolaan perikanan pada 2016. Di antaranya adalah pemberantasan penangkapan ikan ilegal.
"Estimasi paling moderat sekitar 1 juta ton ikan terselamatkan dari praktik penangkapan ikan ilegal," kata Niko dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (27/12/2015).
Jika hal itu dilakukan, sambungnya, maka pendapatan nelayan akan meningkat selain menjaga sumber daya ikan secara lestari. Langkah kedua, papar Niko, adalah meningkatkan anggaran terkait dengan kesejahteraan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Di antaranya, sambungnya, adalah pengadaan lebih dari 3.000 kapal, alat tangkap, benih ikan dan lain-lain. Sedangkan upaya pendukung terakhir, kata Niko, adalah terbangunnya organisasi dan koperasis nelayan di pelbagai daerah di Indonesia.
KNTI juga menuturkan pemerintah juga harus menjawab persoalan peralihan alat tangkap yang ramah lingkungan, menjaga harga jual komoditas ikan dan produk perikanan, serta kemudahan akses terhadap modal usaha. Walaupun demikian, organisasi itu juga mengingatkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi adalah masih terpinggirkannya partisipasi nelayan dalam kebijakan perikanan serta dampak perubahan iklim.