Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nelayan Minta Pemerintah Berantas Penangkapan Ilegal

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyatakan terdapat tiga langkah pendukung yang sebaiknya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan perikanan pada tahun depan
Nelayan menata keranjang berisi ikan pirik di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (21/6). Awal Ramadan sebagian nelayan tidak melaut, membuat pasokan ikan pirik menurun hingga 50 persen yang dijual Rp60 ribu per keranjang (isi 25 kilogram). /ANTARA
Nelayan menata keranjang berisi ikan pirik di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (21/6). Awal Ramadan sebagian nelayan tidak melaut, membuat pasokan ikan pirik menurun hingga 50 persen yang dijual Rp60 ribu per keranjang (isi 25 kilogram). /ANTARA
Bisnis.com, JAKARTA -- Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyatakan terdapat tiga langkah  pendukung yang sebaiknya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan perikanan pada tahun depan.
 
Wakil Sekretaris Jenderal KNTI Niko Amrullah menuturkan terdapat tiga faktor pendukung untuk perbaikan pengelolaan perikanan pada 2016. Di antaranya adalah pemberantasan penangkapan ikan ilegal.
 
"Estimasi paling moderat sekitar 1 juta ton ikan terselamatkan  dari praktik penangkapan ikan ilegal," kata Niko dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (27/12/2015).
 
Jika hal itu dilakukan, sambungnya, maka pendapatan nelayan akan meningkat selain menjaga sumber daya ikan secara lestari. Langkah kedua, papar Niko, adalah meningkatkan anggaran terkait dengan kesejahteraan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 
 
Di antaranya, sambungnya, adalah pengadaan lebih dari 3.000 kapal, alat tangkap, benih ikan dan lain-lain. Sedangkan upaya pendukung terakhir, kata Niko, adalah terbangunnya organisasi dan koperasis nelayan di pelbagai daerah di Indonesia.
 
KNTI juga menuturkan pemerintah juga harus menjawab persoalan peralihan alat tangkap yang ramah lingkungan, menjaga harga jual komoditas ikan dan produk perikanan, serta kemudahan akses terhadap modal usaha. Walaupun demikian, organisasi itu juga mengingatkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi adalah masih terpinggirkannya partisipasi nelayan dalam kebijakan perikanan serta dampak perubahan iklim.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper