Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya sudah tiga kali Presiden Joko Widodo blusukan masuk terowongan pembangunan MRT Jakarta untuk melihat perkembangan terkini untuk memastikan proyek tersebut bisa rampung sesuai target.
Presiden melakukan hal itu karena transportasi massal berbasis rel yang digawangi Badan Usaha Milik Daerah PT MRT Jakarta ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi kota lain di Indonesia yang sudah kehabisan lahan di atas tanah.
"Karena saya ingin pembangunan MRT ini nantinya bisa dijadikan contoh bagi kota-kota lain di Indonesia yang ingin membangun kereta bawah tanahnya," kata Presiden di lokasi calon stasiun MRT Senayan Jakarta Selatan, Rabu (23/12/2015).
Jokowi menjelaskan kota besar di dunia sudah memakai transportasi massal MRT bawah tanah lantaran kekurangan lahan di permukaan. Kota besar di Indonesia, katanya sangat memungkinkan ikut membangun jalur kereta bawah tanah untuk mendukung mobilitas masyarakatnya.
"Kota-kota yang besar yang memerlukan transportasi massal tapi ruang di atas tanahnya sudah tidak memungkinkan, mau tidak mau di bawah tanah. saya kira semua kota-kota besar di seluruh dunia seperti itu," tambah Presiden.
Beberapa kotalain yang sudah mulai membangun transportasi massal berbasis rel adalah Light Rail Transit (LRT) sudah mulai di Palembang dan akan dibangun jalur trem di Surabaya. Jokowi mendukung pembangunan infrastruktur alat transportasi modern seperti itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
