Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sebab Operasi Pasar Bahan Makanan di Malang Sepi Peminat

Operasi pasar./Ilustrasi-ANTARA
Operasi pasar./Ilustrasi-ANTARA

Bisnis.com, MALANG - Operasi pasar (OP) bahan-bahan makanan atau OP subsidi ongkos angkut di Malang dan sekitarnya sepi peminat.

Kepala Bulog Malang Arsyad mengatakan OP subsidi ongkos angkut di Kota Malang, Kab. Malang, Kota Batu, Kab. Pasuruan, dan Kota Pasuruan dimulai dari 10-24 Desember 2015 dengan tujuan meredam kenaikan harga makanan menjelang perayaan Natal.

“Namun di lapangan ternyata harga bahan-bahan makanan cenderung stabil,” ujarnya di Malang, Rabu (23/12/2015).

Dia mencontohkan harga beras. Harga beras premium di tingkat penggilingan sekitar Rp9.000 per kg, sedangkan di tingkat pengecer Rp9.500-Rp10.000 per kg.

Dengan begitu, maka tidak terlalu terpaut jauh dengan harga beras premium yang dijual Bulog seharga Rp9.250. Padahal harga sebesar itu sudah disubsidi ongkos angkutnya sebanyak Rp1.250 per kg.

Harga gula juga tidak terlalu terpaut jauh dengan harga pasar. Harga gula pada OP subsidi ongkos angkut dipatok Rp11.500 per kg, namun di pasar hanya Rp12.000-Rp12.500 per kg.

Minyak goreng di pasar dijual Rp9.000 per liter dengan subsidi Rp1.250 per liter, sedangkan di pasar dijual Rp9.250-Rp9.500 per liter. Bahkan untuk minyak goreng dengan kualitas tertentu, dijual sama dengan minyak goreng OP yang seharga Rp9.000 per liter.

Gula pasir dijual Rp11.500 per kg dengan subsidi ongkos angkut Rp1.000 per kg, sedangkan dijual di pasar berkisar antara Rp12.000-Rp12.500 per kg.

Hanya tepung yang selisihnya agak besar, yakni Rp1.200 per kg. Harga jual tepung pada OP sebesar Rp7.000 per kg dengan subsidi Rp1.000 per kg, sedangkan harga di pasar mencapai Rp8.200 per kg.

Dengan tidak terlalu tingginya selisih antara harga pasar denga harga OP menunjukkan bahwa harga-harga kebutuhan pokok sebenarnya stabil meski sebelumnya ada asumsi permintaan naik karena momen Natal dan Tahun Baru.

Untuk komoditas beras, harga bisa stabil karena pasokan di pasar masih dengan adanya panen padi secara sporadis di sentra-sentra produksi.

Kegiatan operasi oleh TNI untuk mencegah terjadinya penimbunan beras juga berdampak positif dengan tidak berani pedagang besar menahan komoditas tersebut di pasar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper