Bisnis.com, JAKARTA -- Menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan tahun baru 2016, Indonesia menghadapi tiga persoalan mendasar, yakni masalah kesenjangan pendapatan, keadilan ekonomi dan kemiskinan.
Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pewakilan Daerah (DPD) Irman Gusman dalam acara refleksi akhir tahun bertema Konsolidasi Nasional Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean hari ini, Senin (22/12/2015).
Dia menyebutkan bahwa ketiga persoalan tersebut merupakan pembunuh berdarah dingain yang siap mengancam keutuhan negara Indonesia.
Apalagi, ketiga masalah itu kian parah dalam beberapa tahun terakhir di tengah Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean.
Menurutnya, sejak 15 tahun terakhir terjadi kecenderung melebarnya kesenjangan pendapatan masyarakat. Hal itu, ujarnya, ditandai oleh makin tingginya koefisien Gini atau kesenjangan pendapatan.
Dalam tahun 2015 ini, Bank Dunia bahkan mencatat Indonesia sebagi salah satu negara dengan ketimpangan penghasilan paling tinggi di Asia, ujarnya.
Menurutnya, masalah kesenjangan dan kemiskinan harus menjadi perhatian yang sungguh-sungguh dari semua pihak di tahun mendatang.
DPD, ujar Irman, mendukung target pemerintah untuk terus menekan angka kemiskinan dan menurunkan tingkat kesenjangan pendapatan.
Dengan demikian, Gini Ratio nasional bisa ditekan menjadi 0,39 pada tahun depan dan menjadi 0,37 pada tahun 2019.
Padahal, pada akhir tahun 2014, angka Gini Ratio nasional hanya sebesar 0,43.