Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk melaksanakan seremoni penutupan atap atau topping off dua tower dalam kawasan The St. Moritz Penthouse & Residences di Puri Indah, Jakarta Barat, yakni menara hunian The New Ambassador dan menara perkantoran Lippo Office.
CEO Lippo Homes Ivan Budiono mengatakan The New Ambassador merupakan menara apartemen keenam yang dibangun di The St. Moritz Penthouse & Residences.
Sementara itu, empat tower hunian lainnya, yakni The Royal Suite, The New Royal Suite, The Ambassador Suite, The Presidential Suite, telah rampung dan sudah dihuni. Sedangkan menara kelima The New Presidential Suite menggelar topping off pada tahun lalu.
Seiring dengan pelaksanaan seremoni penutupan atap, perusahaan merencanakan proses serah terima unit-unit The New Ambassador dan Lippo Office akan dilakukan dalam waktu dekat.
Lippo Office Tower adalah gedung perkantoran strata title grade A yang terdiri dari 11 lantai, mulai dari lantai 8 hingga lantai 20. Total luas area yang dijual mencapai 17.160 m2. Adapun The New Ambassador mencakup 30 lantai, mulai dari lantai 5 sampai dengan lantai 35.
Ivan menyampaikan pembangunan keenam menara apartemen dan perkantoran terintegrasi dengan Lippo Mall Puri yang sudah beroperasi.
The St. Moritz Penthouses & Residences merupakan megaproyek yang mengusung konsep terintegrasi 11-in-1 dan terdiri dari enam menara apartemen, Lippo Office Tower, hotel bintang lima (JW Marriot), pusat perbelanjaan, National Plus School by Yayasan Pelita Harapan, Hospital by Siloam Clinic, Country Club, Convention Center, Wedding Chappel, Kidz Entertainment, serta landasan helikopter.
“Sejak pertama kali dipasarkan beberapa tahun lalu, harga unit apartemen terus mengalami peningkatan, yang kemudian berdampak positif terhadap harga properti di kawasan Puri Indah, CBD Jakarta Barat, dan sekitarnya,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (17/12/2015).
Berdasarkan pendapatan dan kapitalisasi pasar, Lippo Karawaci menjadi salah satu perusahaan properti terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, didukung oleh landbank yang luas dan basis recurring income yang kokoh. Nilai kapitalisasi pasar per 16 Desember 2015 ialah Rp26,2 triliun atau USD$ 1,9 miliar.