Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 13 atase ketenagakerjaan yang bertugas di 12 negara penempatan para tenaga kerja Indonesia (TKI) berkomitmen untuk meningkatkan kinerja terkait jaminan perlindungan pekerja migran.
Dirjen Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Heri Sudarmanto mengatakan komitmen itu diungkapkan dalam rapat koordinasi atase ketenagakerjaan yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) beberapa waktu lalu.
"Sebagai aparatur yang bekerja di garis depan, peran dan kinerja atase ketenagakerjaan sangat perlu ditingkatkan untuk menjamin perlindungan TKI di luar negeri," katanya di Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Menurutnya, aksi nyata dari komitmen itu sangat ditunggu oleh masyarakat. Terlebih saat ini migrant worker dengan seluruh permasalahannya telah menjadi isu yang sering disuarakan dalam forum internasional.
Perlindungan TKI, imbuhnya, harus dijamin agar berlangsung baik mulai dari proses persiapan, penempatan dan pemulangan TKI. Di sisi lain, selain upaya peningkatan perlindungan, juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan TKI.
"Kualitas dan kuantitas kinerja Atnaker harus selalu ditingkatkan untuk melayani dan melindungi TKI sehingga kasus-kasus yang menimpa TKI dapat ditekan," ujarnya.
Saat ini, pemerintah Indonesia memiliki 13 perwakilan atase tenaga kerja di Negara-negara penempatan yaitu Hongkong, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Arab Saudi (Riyadh dan Jeddah), Kuwait ,Qatar,Persatuan Emirat Arab (UEA), Taiwan, Syria dan Yordania.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
