Bisnis.com, MAKASSAR - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman atau Apersi memfokuskan percepatan pengembangan hunian bersubsidi pada tahun depan untuk mendukung optimal target 1 juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK.
Ketua Apersi Eddy Ganefo mengatakan kemudahan perizinan maupun pemberian insentif kepada pengembang hunian bersubsidi diharapkan bisa lebih optimal pula pada 2016 sehingga memacu penyediaan suplai runah untuk segmen MBR tersebut.
"Kita targetkan bisa membangun hingga 100.000 unit rumah tapak subsidi tahun depan, tetapi itu tentunya butuh dukungan kebijakan pemerintah, seperti penyederhanaan izin dan lainnya," paparnya di sela-sela Rakernas Apersi di Makassar, Sabtu (12/12/2015).
Menurutnya, para pengembang yang tergabung dalam aosisasi dipastikan bakal tetap berfokus untuk melakukan pengembangan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Tanah Air pada tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya.
Adapun, kategori MBR dalam sektor perumahan ialah pekerja dengan penghasilan di bawah Rp4 juta per bulan untuk konsumen hunian tapak, dan pegawai dengan gaji maksimal Rp7 juta per bulan bagi pembeli rumah susun.