Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI: Masyarakat Tak Terlindungi dari Operasi Bisnis

Paket kebijakan ekonomi pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM) terkait dengan tidak adanya kerangka perlindungan terhadap masyarakat, akibat penempatan prioritas pada sektor bisnis
Warga Suku Dayak Landak mengikuti Karnaval Khatulistiwa 2015 di depan Rumah Adat Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (22/8)./Antara
Warga Suku Dayak Landak mengikuti Karnaval Khatulistiwa 2015 di depan Rumah Adat Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (22/8)./Antara
Bisnis.com, JAKARTA -- Paket kebijakan ekonomi pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM) terkait dengan tidak adanya kerangka perlindungan terhadap masyarakat, akibat penempatan prioritas pada sektor bisnis.
 
Deputi Direktur Elsam Wahyu Wagiman menuturkan ancaman kriminalisasi dan kekerasan terhadap masyarakat akan terjadi karena pemerintah tak menyiapkan kerangka perlindungan yang memadai terhadap warganya. Terutama, hal itu berkaitan dengan paket kebijakan ekonomi yang mengafirmasi posisi sektor bisnis di Indonesia.
 
Dia menuturkan pemerintah membiarkan saja masyarakat bertarung secara terbuka dengan perusahaan atas pengelolaan sumber daya alam. Khususnya, paparnya, yang bergerak di sektor perkebunan, kehutanan dan pertambangan.
 
"Akibatnya, ancaman kriminalisasi, kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap masyarakat, khususnya masyarakat adat menjadi hal yang lumrah di bawah pemerintahan ini," kata Wahyu di Jakarta, kemarin.
 
Terkait dengan persoalan lahan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), misalnya,  memangkas proses perizinan pertanahan terkait memperlancar regulasi yang berhubungan dengan investasi sesuai paket kebijakan ekonomi. Lahan menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat, terutama masyarakat adat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper