Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong perusahaan Indonesia bermitra dengan perusahaan global untuk mengembangkan industri telekomunikasi dan informatika.
Kerja sama itu sekaligus langkah strategis mempercepat penguasaan teknologi produk dan pemasaran. "Ini langkah taktis karena mempertemukan industri telematika dari luar yang menguasai teknologi dengan perusahaan Indonesia yang juga memiliki SDM unggul dan mengenal konsumen lebih dekat," kata Menperin dalam keterangan pers, Sabtu (5/12/2015).
Pada dasarnya, Saleh mengamati, para pelaku industri telematika global sangat serius dalam melakukan penelitian dan pengembangan. Mereka juga senantiasa bermitra dengan pihak luar perusahaan.
Lebih lanjut, Menperin mengatakan perusahaan telematika, seperti smartphone dan elektronika multinasional menjadikan riset dan pengembangan sebagai salah satu pondasi bisnis.
"R&D menjadi nyawa dan menunjukkan bervisi jangka panjang. Perusahaan Indonesia idealnya melakukan hal yang sama, baik sendiri atau kerjasama dengan mitra luar. Kuncinya, kita juga punya orientasi teknologi dan inovasi sehingga dapat cepat berkembang sejalan dengan mitranya," tambah Saleh.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Eletronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan mengapresiasi perusahaan Indonesia yang menggandeng pabrikan global. Ke depan, kerja sama itu diharapkan menggerakkan industri pendukung seperti komponen, melengkapi kemitraan sebelumnya seperti di pemasaran dan fasilitas produksi.
Terkait Hisense, perusahaan ini sudah memutar roda bisnisnya dengan melakukan perakitan di Indonesia. Presiden Direktur Hisense International Indonesia, Stephen Qu mengakui Indonesia merupakan negara besar dengan potensi bisnis yang kuat.
"Selain menggarap produksi perangat keras untuk produk Andromax, kami juga mendukung program jaringan 4G LTE dengan produk Pure Shot yg khusus dibuat untuk market Indonesia yang bisa dipakai oleh semua operator 4G di Indonesia," katanya.