Bisnis.com, JAKARTA -- April Grup mengumumkan komitmennya dalam upaya perluasan restorasi lahan gambut di Indonesia seiring berlangsungnya pertemuan tingkat tinggi COP21 di Paris untuk mencapai kesepakatan dalam mengatasi perubahan iklim, Managing Director April Group Indonesia Operations Tony Wenas di sela Pertemuan COP 21 di Paris, Kamis (3/12/2015), menyatakan melalui program Restorasi Ekosistem Riau, pihaknya menginvestasikan dana sebesar 100 juta dolar AS dalam kurun waktu 10 tahun..
"Komitmen ini menggambarkan bahwa pihak swasta juga memiliki andil secara nyata, bukan hanya ikrar, tapi benar-benar menunjukkan hasil," kata Tony melalui keterangan tertulis.
Peningkatan komitmen untuk program Restorasi Ekosistem Riau (RER), tambahnya, dipercaya sebagai komitmen terbesar oleh pihak swasta dalam sebuah proyek restorasi ekosistem di Indonesia yang meliputi pengkajian, restorasi dan perlindungan, dan manajemen dan kemitraan.
Pemegang Saham April Grup dan Direktur RGE Anderson Tanoto menyatakan, investasi ini merupakan kepedulian pihaknya terhadap restorasi yang mencakup pentingnya jasa lingkungan dan kebutuhan akan pendekatan inklusif terhadap masyarakat.
"Kami terus belajar dari pengalaman dan mengembangkan pendekatan demi memberikan manfaat bagi lingkungan, kesempatan ekonomi melalui kesempatan kerja dan pembangunan infrastruktur, sekaligus memberikan faedah bagi masyarakat lokal," katanya.
Kawasan restorasi RER terlindungi dengan sangat baik dari kebakaran pada saat musim kering beberapa bulan yang lalu, salah satu musim kering terparah yang melanda kawasan Asia Tenggara.
Menurut Tony, upaya restorasi dan konservasi alam yang dilakukan April Grup telah mencapai 400.000 ha hutan di Indonesia, atau enam kali lipat lebih besar dari luas negara Singapura.
"Komitmen 1 on 1 ini dirancang dalam kerangka Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy)," katanya.
Program Restorasi Ekosistem Riau, yang dicanangkan oleh April Grup, bekerja sama dengan Fauna & Flora International (FFI) dan Bidara, dimulai pada 2013 dengan tujuan untuk melindungi dan merestorasi lahan gambut di wilayah Semenanjung Kampar, Riau di bawah naungan pemerintah Indonesia.
"Mitra yang tergabung dalam RER berharap bahwa komitmen ini dapat menjadi cetak biru yang mampu berperan sebagai acuan bagi sektor pemerintahan dan swasta dalam upaya restorasi alam melalui kerja sama multi-stakeholder," katanya.
Lahan gambut di Indonesia termasuk dalam ekosistem yang tergolong rawan di dunia. Wilayah Semenanjung Kampar merupakan salah satu area lahan gambut terluas di Asia Tenggara.
Hutan hujan tropis Kampar merupakan kawasan kaya akan keanekaragaman hayati yang di dalamnya hidup spesies langka, termasuk Harimau Sumatera dan Beruang Madu.
Melalui tim ahli konservasi kehutanan April Grup, yang bekerja sama dengan FFI, Bidara dan masyarakat lokal, RER dijalankan melalui empat tahap yaitu proteksi, pengamatan dan penelitian, restorasi dan pengelolaan kawasan lahan gambut yang telah rusak.
Konsep tersebut, lanjutnya, juga didukung oleh Program Desa Bebas Api dan Strategi Pengelolaan Air April Grup untuk memastikan bahwa Semenanjung Kampar bebas dari kebakaran.
COP 21: April Grup Perluas Lahan Gambut di Indonesia
April Grup mengumumkan komitmennya dalam upaya perluasan restorasi lahan gambut di Indonesia seiring berlangsungnya pertemuan tingkat tinggi COP21 di Paris untuk mencapai kesepakatan dalam mengatasi perubahan iklim, Managing Director April Group Indonesia Operations Tony Wenas di sela Pertemuan COP 21 di Paris, Kamis (3/12/2015), menyatakan melalui program Restorasi Ekosistem Riau, pihaknya menginvestasikan dana sebesar US$100 juta dalam kurun waktu 10 tahun..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium