Bisnis.com, PALEMBANG--Meski kinerja jumlah penumpang dengan rute internasional di Sumatra Selatan tengah menurun, maskapai Jetstar meyakini rata-rata tingkat keterisian pesawat untuk rute Palembang-Singapura dan sebaliknya dapat berada di atas level 80%.
CEO Jetstar Asia Barathan Pasupathi mengatakan minat berkunjung turis Singapura ke Palembang saat ini cukup tinggi. Menurutnya, daya tarik kota terbesar kedua di Pulau Sumatra itu sangat beraneka ragam, terutama dari sisi kuliner.
"Pada penerbangan perdana saja, tingkat keterisian pesawat Jetstar sudah mencapai 80%. Saya kira ini akan lebih baik lagi, apalagi durian Indonesia lebih nikmat ketimbang durian di Singapura," katanya di Palembang, Kamis (3/12/2015).
Barathan menambahkan penerbangan untuk rute langsung Palembang-Singapura dan sebaliknya bakal dilakukan tiga kali dalam seminggu, yakni Selasa, Kamis dan Sabtu, dengan menggunakan pesawat Airbus A320 dalam waktu satu jam.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik, jumlah turis asing yang datang melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sepanjang Januari-Oktober 2015 mencapai 7.067 orang, atau turun 17% dari periode yang sama tahun lalu 8.497 orang.
Dari empat negara terbesar penyumbang turis asing ke Palembang, turis asal Singapura menjadi satu-satunya yang mencatatkan pertumbuhan, yakni 7,82%. Sementara, negara terbesar lainnya seperti Malaysia, justru turun 22%.
Barathan menambahkan keberadaan Jetstar juga memenuhi keinginan masyarakat Palembang untuk mendapatkan tarif angkutan udara yang lebih ekonomis. Saat ini, rute penerbangan Palembang-Singapura, dan sebaliknya baru dibuka oleh maskapai SilkAir.
“Oleh karena itu, kami juga menjalin kerjasama dengan mitra travel kami agar jadwal penerbangan dan harga tiket yang ditawarkan, mampu memikat masyarakat Palembang berkunjung ke Singapura,” tuturnya.
Terkait tren penurunan jumlah penumpang, Barathan menilai hal itu tidak menjadi masalah bagi Jetstar. Apalagi, Jetstar cukup berpengalaman dalam mendorong minat penumpang untuk bepergian, baik dari Indonesia maupun Singapura.
Menurutnya, perkembangan maskapai berbiaya murah atau low cost carriers (LCC) di Indonesia, terutama Sumatra masih akan tumbuh. Bahkan, secara umum, perkembangan LCC di Indonesia lebih tinggi ketimbang negara tetangga.
“Saya kira LCC masih menarik di Sumatra. Di Medan misalnya, ketika pesaing silih datang dan pergi dalam membuka rute Medan-Singapura, atau sebaliknya, Jetstar justru tetap ada, bahkan menjadi yang terbanyak dalam mengangkut penumpang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumatra Selatan Nasrun Umar mengatakan animo pengguna jasa angkutan udara di Sumsel terus meningkat. Menurutnya, kondisi itu menjadi momentum yang tepat bagi Sumsel untuk meningkatkan jumlah moda transportasi udara.
“Peningkatan kapasitas angkutan udara sangat penting mengingat Sumsel sering menggelar event internasional dan nasional. Apalagi, ke depannya, Sumsel juga bakal menggelar Asian Games 2018,” katanya.
Oleh karena itu, sambung Nasrun, Sumsel menyambut baik seluruh pihak terkait, termasuk maskapai Jetstar yang ingin mendukung kelancaran Asian Games 2018. Dia berharap bertambahnya maskapai, juga dapat ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Sumsel.
